Berita Solo Terbaru
Sempat Tertunda Dua Bulan, Taman Satwa Taru Jurug Akhirnya Tidak Menerima Pengunjung Mulai Hari Ini
TSTJ ditutup sementara mulai 1 September 2022 untuk proses revitalisasi tahap pertama. Rencananya TSTJ bakal dibuka kembali 23 Desember 2022
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) resmi ditutup sementara mulai hari ini, Kamis (1/9/2022).
Penutupan ini merupakan lanjutan dari revitalisasi tahap pertama TSTJ.
Rencananya, TSTJ akan ditutup hingga akhir tahun 2022.
"Iya hari ini mulai tutup. Rencana tanggal 23 Desember (2022) buka kembali," kata Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso kepada TribunSolo.com, Kamis (1/9/2022).
Bimo mengatakan, untuk revitalisasi tahap pertama ini bakal meliputi peremajaan entrance dan pulau di danau buatan.
Baca juga: Meski Ikuti Olimpiade Sains Nasional 2022, Siswi Asal Solo Ini Tetap Ngotot Kerjakan Tugas Sekolah
Baca juga: Revitalisasi TSTJ Bakal Terlihat Lebih Mewah Tanpa Kerangkeng, Gibran: Harga Tiket Tetap Terjangkau
"Dimulai untuk entrance, terus pulau, pulau itu di-finishing. Tujuannya untuk satwa-satwa primata dan bisa dipindah ke situ," jelasnya.
Lebih lanjut, revitalisasi entrance atau jalan masuk TSTJ juga tengah dikebut.
"Terus resto itu juga dimulai pembangunannya," ungkapnya.
Menurutnya selama pembangunan, satwa-satwa akan dipindahkan ke kandang lain yang berada di belakang atau dekat rusun.
Adapun hingga Agustus 2022 ini, TSTJ telah mencatat ada 26 ribu pengunjung yang berwisata ke sana.
"Ya normal, Januari sampai Agustus, rata-rata 26 ribu pengunjung," kata Bimo.
Baca juga: Pesan Gibran Soal Aksi Balap Liar di Fly Over Purwosari Solo: Jangan Ditiru, Kasihan Orang Tua Nanti
Baca juga: Wanti-wanti Wali Kota Gibran Jelang Persis Solo vs PSIS Semarang : Datang Aman, Pulang Aman
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan penutupan TSTJ memang untuk merapikan danau yang sudah dikeruk.
"Prioritas pertama cafe yang menghadap kandang singa dan safana," ucap Gibran.
Targetnya, akhir tahun ini TSTJ sudah bisa menerima pengunjung lagi.
"Target akhir Desember masih sesuai in-schedule, nanti tahun depan kita masuk tahap dua," jelas Gibran.
Bakal Kelihatan Mewah Tanpa Kerangkeng
Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dipastikan akan rampung pada akhir tahun 2022 untuk pembangunan tahap pertama.
Groundbreaking TSTJ sendiri akan dilakukan pada Sabtu (13/8/2022) besok, bersamaan dengan pelepasliaran hewan dan pemaparan grand desain.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini tahapan pengeringan danau sudah hampir selesai sehingga pembangunan fase segera dimulai.
"Danaunya udah kering habis ini kita mulai tutup total langsung membenahi kandang-kandang," kata Gibran, Jumat (12/8/2022).
Gibran merinci tahapan penataan fase pertama akan meliputi penataan danau yang akan dibuat lebih dalam dan makin cantik lengkap dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Selain itu akan ada area rekreasi karena adanya konsep resto yang menghadap ke savana dan kandang singa.
"Fase Pertama ini penataan danau, di dalam dibuat pulau pulau. Nanti kita bikin exit pit dan restoran yang menghadap ke savana dan kandang singa. Konsep kandang hilang, jadi tidak ada satwa yang terkurung," jelas Gibran.
Baca juga: Rombongan Pasoepati Bakal Dukung Persis Solo ke Surabaya, Berangkat Minggu Subuh Dari TSTJ Solo
Meski dikonsep apik dan terkesan mewah, Gibran memastikan bahwa harga tiket masuk tetap terjangkau meski ada kenaikannya.
"Ada kenaikan, tapi tetap terjangkau masih terjangkau. Dengan kelas seperti itu saya kira sangat sepadan dengan harga," ucapnya.
Untuk penataan kandang, pihaknya memastikan semua kandang satwa akan dibuat tanpa krangkeng.
Meski demikian Revitalisasi tahap pertama ini memang belum menyelesaikan semua exit pit untuk semua fauna koleksi TSTJ. Oleh sebab itu kedepan beberapa satwa akan dititipkan ke lembaga konservasi lainnya.
"Hewan itu nanti akan dipindahkan sementara. Semuanya nanti kedepan akan tanpa krangkeng, tapi tidak semua exit pit selesai akhir tahun ini," ungkapnya.
Mirip Taman Safari Indonesia
Program revitalisasi terhadap Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) bakal segera terealisasi dengan masuknya kucuran dana yang disebut lebih dari Rp 20 miliar.
Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang mengatakan, pembangunan atau revitalisasi dari TSTJ akan dilakukan secara bertahap, meski desain sudah dilakukan secara menyeluruh.
"Nilai investasinya mungkin di atas Rp 20 miliar. Masa pembangunan akan bertahap, tahun ini akan masuk fase pertama," ujar Hans, di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Alun-alun Ditutup, Tapi Taman Satwa Taru Jurug Boleh Buka, Tahun Baru Bakal Didatangi 15 Ribu Orang
Baca juga: Viral Harimau Taman Satwa Taru Jurug Kurus, Gibran Minta Maaf, Ini Penjelasan Direktur TSTJ
Berdasarkan gambaran awal, TSTJ bakal berubah konsep menjadi kebun binatang modern yang membuat pengunjung merasakan tengah berada di habitat asli para satwa.
Peningkatan sisi edukasi hingga pengalaman unik akan lebih ditonjolkan.
Sehingga diharapkan pengunjung, terutama anak-anak belajar mencintai satwa dan mengenal sifat para satwa di alam liar.
"Kurang lebih mirip dengan taman safari, jadi tidak ada lagi ke depannya kandang-kandang. Semua sifatnya terbuka," kata Hans.
Baca juga: Jalani Uji Rapid Test Antigen, 1 Pengunjung Taman Satwa Jurug Solo Positif, Langsung Jalani Swab PCR
"Kita yang melihat juga tidak merasa satwa terkungkung lagi dan mereka bisa bergerak bebas di sekitar kita tanpa bersentuhan, mereka bebas berkeliaran," imbuhnya.
Selain revitalisasi, TSTJ juga akan fokus pada konservasi. Salah satu gambaran yang terbayang, kata Hans, adalah melakukan penambahan satwa dengan tujuan perkembangbiakan terjadi.
Saat ini di TSTJ terdapat dua gajah betina, Hans mengatakan, akan mencoba menghadirkan gajah jantan.
"Kita juga akan mix hewan Indonesia, ada juga hewan-hewan Asia dan Afrika. Kita akan mix sesuai dengan tema yang akan kita bangun," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan TSTJ bakal berubah konsep dimana tak ada lagi satwa yang berada di balik jeruji, kerangkeng atau kandang.
Baca juga: Sudah Pesan Tiket Taman Satwa Jurug? Awas Jangan Kecele, Begini Jam Operasionalnya yang Baru
Dia juga menekankan walaupun mirip dengan taman safari, nantinya masyarakat bakal tetap berjalan kaki dan bukannya mengendarai mobil.
"Tadi sudah kita bahas, tidak ada lagi konsep-konsep kebun binatang yang pakai kerangkeng. Dilepas semua, ada petting zoo, pokoknya tanpa kerangkeng semua," kata Gibran.
"Tetap jalan kaki bukan pakai mobil. Biasanya ada sungainya (sebagai pemisah). Nggak ada pager pokoknya dan nanti ada pemisahnya. Nanti saja tunggu kalau gambarnya sudah jadi," imbuhnya.
Meski mengalami revitalisasi, Gibran mengatakan pihaknya tetap mempertahankan sejumlah bangunan yang memiliki historic seperti Taman Gesang.
Nantinya TSTJ juga bakal dibagi menjadi tujuh zona. Hanya saja dia belum mau memberikan bocoran lebih lanjut terkait zona-zona tersebut.
"Tadi sudah ada pembagian 7 zona, tapi belum bisa saya bocorin sekarang ya. Kalau sudah pasti aja ya," pungkasnya.
(*)