Berita Klaten Terbaru
Ada Warga Protes Hasil Seleksi Perangkat Desa, Wakil Bupati Klaten : Tak Puas, Tempuh Jalur Hukum
Sejumlah warga memprotes penilaian seleksi perangkat desa di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten yang dinilai tak transparan.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Saat disinggung soal SK pengabdian yang sempat jadi pangkal masalah, Mulyani mengungkapkan bahwa Kepala Desa seharusnya memberikan tentang fakta yang terjadi di lapangan.
"Harusnya kepala desa memberikan rekomendasi pernyataan pengabdian, (jika) memang yang bersangkutan telah betul-betul melakukan pengabdian jika tidak jangan sampai karena ada kepentingan akhirnya dipalsukan karena itu tidak fair," tegasnya.
"Apabila dugaan dari masyarakat itu betul, tentunya pasti beresiko (tuntutan hukum)," tambahnya.
Ada Protes di Pedan
Sejumlah perwakilan peserta seleksi perangkat desa di Kecamatan Pedan, Klaten menuntut transparansi nilai setelah hasil seleksi perangkat desa diumumkan hampir sepekan yang lalu, Selasa (30/8/2022).
Hal tersebut mereka lakukan, lantaran merasa ada hal yang janggal dari hasil penilaian tersebut.
Terlihat, perwakilan peserta tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 10.03 WIB menggunakan sepeda motor dalam waktu yang bersamaan.
Sekitar sepuluhan orang mewakili peserta lainnya datang dan bertemu langsung dengan Forkopimcam di Kantor Camat.
"Maksud dan tujuan kita ke sini hanya untuk mengatur transparansi soal nilai hasil seleksi perangkat desa," jelas Yunus Karuniawan (29) salah satu perserta seleksi.
Yunus mengaku jika dalam seleksi perangkat desa dirinya mendaftar sebagai Kasi Pemerintahan di Desa Sobayan dengan jumlah pendaftar 15 peserta.
"Kemarin kita sudah ikut seleksi ujian tapi dari hasil ujian itu yang keluar hanya nilai komputer," tambahnya.
Dikatakan Yunus, jika hal yang sama pernah dilakukan dua desa lainnya di Kecamatan Pedan yakni Desa Ngaren dan Tambakboyo.
Yunus melanjutkan, dengan aksi protes tersebut membuat kecurigaan para peserta terjawab.
"Sedangkan untuk Desa Ngaren dan Desa Tambakboyo kemarin sudah melakukan protes dan ternyata yang kita curigai benar, setelah mereka mengeluarkan nilai ujian tertulisnya, ada perubahan ranking 1," jelasnya.
Atas dasar tersebut, akhirnya Yunus dan peserta dari desa lainnya juga menuntut hal yang sama.
Baca juga: Pilkades Karanganyar Digelar September, Tapi Seleksi Perangkat Desa Masih Mandek, Tunggu Perbup?