Berita Sukoharjo Terbaru
Rakusnya Maling di Gatak Sukoharjo : Bobol Pangkalan Gas Elpiji, Sikat 122 Tabung Seharga Rp 22 Juta
Kapolres Sukoharjo mengatakan pencurian itu diketahui saat salah satu saksi yang hendak memasukkan tabung gas kosong yang dibawa dari rumah.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Anda yang memakai gas elpiji 3 kg pasti mengetahui naik turunnya ketersediaan barang tersebut.
Ya, gas melon subsidi itu kini di sejumlah kabupaten/kota lain menjadi buruan, karena langka.
Namun di Kabupaten Sukoharjo, pangkalan gas elpiji malah dibobol maling, Senin (5/9/2022) dini hari.
Pencuri itu membobol warung dan menggondol banyak gas elpiji tepatnya di Dusun/Desa Sanggung, Kecamatan Gatak.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan pencurian itu diketahui saat salah satu saksi yang hendak memasukkan tabung gas kosong yang dibawa dari rumah.
Saksi mengetahui gembok yang biasa menempel pada pintu besi sudah hilang.
"Setelah pintu dibuka, saksi kemudian menghitung jumlah tabung gas elpiji yang ada di gudang itu, tapi tinggal 28 tabung gas saja," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (6/9/2022).
Menurut Kapolres, berdasarkan keterangan saksi, seharusnya jumlah tabung yang ada di dalam gudang tersebut sebanyak 150 tabung.
Sehingga, sebanyak 122 tabung gas kosong telah hilang digondol maling usai pintu gembok pangkalan gas tersebut dibobol.
Baca juga: Duh! Puluhan Lampu PJU Bertenaga Surya di Klaten Tak Bisa Nyala, Dicek Ternyata Raib Dicolong Maling
Baca juga: Maling Asal Pati Bawa Kabur Motor Juragan Mie Ayam di Sragen, Dijual Murah Rp 1,2 Juta
"Menurut saksi pintu pangkalan gas itu telah dirusak. Sekitar dua minggu tidak dikunci dari dalam, melainkan hanya dikunci dengan gembok di bagian luar pintu saja," jelas Kapolres.
Akibat peristiwa itu, pemilik pangkalan gas itu mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 22.570.000. Pasalnya, satu buah tabung gas tiga kilogram seharga Rp 185.000.
"Untuk pelaku masih dalam penyelidikan," jelas dia.
Gas Elpiji Langka
Harga gas elpiji 3 kg di Canden, Kecamatan Sambi, Boyolali tembus Rp 25 ribu per tabung.
Rahayu salah satu ibu rumah tangga berhasil mendapatkan gas elpiji 3 kg ini, setelah kebingungan seharian.
Dia yang sejak kemarin berusaha mencari gas melon itu, namun belum berhasil mendapatkannya.
“Kemarin nyari di semua toko-toko yang biasa menjual gas, tapi semua kosong,” ujarnya, saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa ( 9/8/2022).
Beruntung, dia kembali bisa memasak setelah berhasil mendapatkan gas ukuran 3 kg.
Hanya saja, dia harus membayarnya lebih tinggi ketimbang biasanya.
“Harganya Rp 25 ribu, itu tadi stoknya tinggal 6 buah saja. Telat dikit sudah tidak dapat,” jelasnya.
Meskipun lebih mahal, dia tak punya pilihan lain.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Boyolali, Warga Canden Terpaksa Gunakan Kayu Bakar untuk Masak
Dengan berat hati, dia pun membayar gas tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari HET.
“Harusnya kan aturanya tidak segitu. Biasanya Rp 18 -20 ribu tergantung tokonya. Sekarang Rp 25 ribu,” jelasnya.
Sali warga lainnya mengungkapkan hal senada.
Dia mengaku beberapa hari kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg.
“Saya malam belum dapat gas, ya semoga di toko-toko segera tersedia,” jelasnya.
Sementara itu, di beberapa grup facebook berseliweran postingan mengenai tak adanya pasokan gas itu.
Grup Asli wong Ngemplak misalnya. Akhmad Nurul Huda dalam postingannya, dia mempertanyakan sudah dua pekan ini di Ngemplak sulit mencari gas elpiji 3 Kg.
“Kalaupun ada, harga tinggi. Kira-kira ada apa ya?,” tulisnya seperti dikutip TribunSolo.com, Selasa (9/8/2022).
Masak Pakai Kayu
Warga Boyolali dipusingkan dengan langkanya Gas Elpiji 3 Kg.
Gas ukuran 3 kg itu tiba-tiba sulit didapatkan oleh warga di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Seluruh pangkalan tak memiliki stok gas 3 kg itu.
Yang ada hanyalah tumpukan tabung gas warna hijau kosong.
Rahayu salah seorang ibu rumah tangga dibikin pusing tujuh keliling untuk mencari gas melon ini.
Beberapa agen atau pun pangkalan yang dia datangi tak ada satupun yang memiliki gas elpiji 3 kg.
"Semua kosong. Saya cari dimana-mana tidak ada," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Senin (8/8/2022).
Baca juga: Kiriman Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Mulai Seret : Biasanya Seminggu 2 Kali, Sekarang Cuma Sekali
Dia mengaku baru kali ini dia kesulitan mencari gas elpiji.
Pekan kemarin dia masih bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg.
"Minggu lalu harganya lebih dari Rp 20 ribu. Rp 23 atau Rp 25 ribu gitu," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Miyem.
Dia yang tak berhasil mendapatkan gas elpiji 3 kilogram ini terpaksa mencari kayu bakar.
"Untung di belakang rumah masih ada ranting pohon yang jatuh. Lumayan masih bisa untuk masak hari ini," ujarnya.
Hanya saja, dia masih bingung untuk masak besok.
Sebab, kayu bakar yang dia miliki tak cukup banyak.
"Besok dan besoknya mudah-mudahan sudah ada gas elpiji," pungkasnya. (*)