Berita Klaten Terbaru
Penampakan Helm Seharga Rp 8,5 Juta : Hanyut di Selokan, Berhasil Ditemukan Petugas Damkar Klaten
Saat petugas di lapangan, pemilik Muhammad Ichsan (38), warga Cengkareng Timur, Jawa Barat tampak panik karena helmnya tiba-tiba hanyut.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Memadamkan api, evakuasi tawon hingga pelepasan jari cincin yang dilakukan petugas Damkar sudah biasa.
Tapi Damkar di Kabupaten Klaten mempunyai cerita unik.
Di mana regu yang masuk dinas Satpol PP Klaten itu berhasil mencari helm yang masuk ke gorong-gorong milik pengendara motor.
Helm bukan sembarang helm, ternyata penutup kepala saat berkendara itu harganya fantastis Rp 8,5 juta.
Lantas seperti apa ceritanya?
Kabid Damkar Satpol PP Klaten, Sumino mengatakan, saat itu Jumat (9/9/2022) tengah malam petugas yang piket mendapati telp kantor berdering.
"Laporan masuk sekitar pukul 23.55 WIB, helm mahal hanyut di gorong-gorong," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/9/2022).
Lebih lanjut Sumino mengatakan, petugas langsung meluncur di Jalan Jogja-Solo tepatnya sekitar 100 meter ke arah barat Sub Terminal Penggung.
Saat petugas di lapangan, pemilik Muhammad Ichsan (38), warga Cengkareng Timur, Jawa Barat tampak panik karena helmnya tiba-tiba hanyut.
Dia bersama sang istri pulang dari touring di Pulau Bali.
Baca juga: Sumur di Wonogiri Ini Diduga Jadi Sarang Ular Piton, Damkar Harus Bolak-balik Evakuasi
Baca juga: Warga Tamansari Karanganyar Resah, Ada Sarang Tawon di Tiang PLN, Damkar Langsung Evakuasi
Tetapi setiba di sekitar Sub Terminal Penggung, keduanya berhenti untuk istirahat sejenak.
"Tanpa sengaja helm yang digunakan korban, tersenggol jatuh gorong-gorong dan terlihat tersangkut di tengah," ungkapnya.
"Panjangnya 20 meteran, kalau orang bisa tak bisa," imbuhnya.
Saat ditanya petugas kata Sumino, helm itu ternyata harganya tak seperti helm biasanya karena setera harga motor bekas.
"Merknya Nolan, harganya senilai Rp 8,5 juta," pungkasnya.
Pakai Cincin Tak Bisa Dilepas
Entah apa yang ada dalam benak Purnomo warga Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Bagaimana tidak, cincin akik yang dipakainya sampai menjerat jari tangannya hingga bernanah.
Saking sulitnya melepas, sampai-sampai meminta bantuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri.
"Dia datang meminta bantuan pelepasan cincin," ungkap Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa kepada TribunSolo.com.
"Tahun ini kita evakuasi cincin yang kelima kali, uniknya hari ini cincin yang kita lepas dari jari Pak Purnomo ada lima juga," kata dia.
Joko menjelaskan, kelima cincin itu semuanya merupakan cincin batu akik.
Adapun dua cincin di jari tangan kiri, sementara tiga lainnya di jari tangan kanan.
Awalnya, pihak keluarga warga tersebut mengantar Purnomo ke kantor Damkar untuk evakuasi pelepasan.
Dengan bantuan gerinda, dua cincin yang berada di jari tangan kanan bisa dilepaskan.
Baca juga: Perempuan Hamil Datangi Damkar Wonogiri, Minta Tolong Lepas Cincin Sebelum Jalani Operasi
Baca juga: Peternak & Blantik Menjerit Pasar Sapi di Wonogiri Lockdown, Jekek : Jika PMK Meluas Lebih Rugi Lagi
Saat melakukan pelepasan, menurut Joko warga tersebut terus mengeluh kesakitan. Menurutnya, cincin tersebut sudah dipakai dalam jangka waktu cukup lama.
"Yang tiga cincin kesulitan, karena sudah luka dan bernanah. Akhirnya kita bawa ke UGD RSUD Wonogiri," jelasnya.
Di sana, ketiga jari warga tersebut dibius agar tidak merasakan sakit.
Setelah dibius, pihaknya kemudian melanjutkan evakuasi pelepasan cincin tersebut.
"Jadi yang tiga dilepaskan di UGD, melepasnya juga sama pakai gerinda," aku dia.
"Tapi ya agak susah karena sudah ada luka, total ya ada lima cincin," ujarnya.
Joko menambahkan, bagi masyarakat yang mengalami kesulitan serupa bisa meminta bantuan ke Damkar Wonogiri.
"Kami tegaskan gratis, masyarakat lain apabila mengalami kejadian serupa bisa menghubungi kami," tandasnya.
Ibu Hamil Lepas Cincin
Seorang perempuan yang tengah hamil tua di Wonogiri, mendatangi Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Senin (9/5/2022) siang.
Kedatangan perempuan itu bertujuan untuk meminta bantuan kepada petugas Damkar melepaskan cincin yang terpasang di jari manis tangan kanannya.
Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa, menuturkan perempuan yang tengah hamil tua itu yakni Dani Atikasari (25) warga Dusun Kepuhtengah RT 4 RW 1 Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran.
Baca juga: Cerita Damkar Solo Jinakkan Api di Ruko Kawasan Pasar Gede yang Terbakar : 4 Petugas Sempat Kesetrum
Baca juga: Presiden Jokowi akan Pulang Kampung ke Solo, Damkar Bersiaga di Sekitar Kediaman Sumber
"Evakuasi pelepasan cincin baru saja dilakukan siang ini, sekitar pukul 13.00. Yang bersangkutan tengah hamil tua dan akan melakukan operasi," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Menurut dia, warga tersebut akan menjalani operasi pada Rabu (11/5/2022) mendatang di salah satu rumah sakit yang berada di Kecamatan Selogiri.
Dari pihak rumah sakit, kata dia, Dani Atikasari disarankan untuk melepaskan cincin yang terpasang di jarinya itu karena akan menjalani operasi.
"Sebenarnya sudah berusaha melepas sendiri pakai berbagai cara, yaitu pakai sabun maupun menggunakan benang, tetapi tidak bisa. Kemungkinan sudah terpasang lama," jelasnya.
Pihak keluarga Dani Atikasari, kata dia, kemudian mencari-cari petunjuk dengan menjelajah internet dan menemukan sumber bila Damkar Wonogiri pernah melakukan evakuasi pelepasan cincin.
Baca juga: Tak Tanggung-tanggung, Damkar Solo Kerahkan 16 Mobil Demi Padamkan Api di Pasar Mebel Gilingan
Akhirnya, Dani Atikasari dibawa sejumlah anggota keluarganya ke Damkar Wonogiri. Joko menuturkan, proses pelepasan cincin itu dipotong menggunakan gerinda kecil.
"Kalau cincin pernikahan atau bukan, kami tidak menanyakan sampai kesana. Yang jelas bisa kami lepaskan dengan aman, tadi sekitar 10 menit bisa terlepas," tutur Joko.
Sementara itu, sepanjang tahun 2022 hingga hari ini, pihaknya mengaku sudah melakukan evakuasi pelepasan cincin sebanyak tiga kali.
"Tadi setelah selesai yang bersangkutan bertanya biayanya berapa. Kami tegaskan gratis, masyarakat lain apabila mengalami kejadian serupa bisa menghubungi kami," tandasnya. (*)