Berita Klaten Terbaru
Nasib Dua Emak-emak di Klaten : Senang Ambil BLT BBM Sebesar Rp 1,5 Juta, Uang Raib Usai Dijambret
Total Bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang dijambret senilai Rp 500 ribu.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Nasib nahas dialami dua orang wanita paruh baya warga Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.
Ya, dia adalah Binem (59) dan Partini (55).
Keduanya menjadi korban jambret seusai mengambil bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) total senilai Rp 1,5 juta.
Binem yang merupakan warga Dusun Jagalan, Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes membenarkan kejadian itu.
Binem mengungkapkan jika peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB tepatnya seusai dirinya pulang dari mengambil uang bantuan tersebut di Kantor Kecamatan Kalikotes.
Sesaat setelah dirinya keluar dari kantor kecamatan tepatnya di area persawahan Desa Tambongwetan, dirinya merasakan ada yang mengikuti dari belakang.
Betul saja, dirinya sempat melihat sepintas orang yang mengambil tas miliknya lantaran pelaku sempat berteriak.
Saat itu pelaku berusaha memanggil dia. Dirinya juga sempat menengok kebelakang memastikan siapa yang memanggil namun ternyata orang tersebut nampak asing dimatanya.
"Tapi saat itu, saya langsung mengalihkan pandangan ke depan lagi sambil memegangi setang sekaligus tas yang berada di keranjang sepeda saya," ungkapnya.
Baca juga: Pengakuan Wanita Berkuku Panjang yang Viral, Ungkap Hal Tak Bisa Dilakukan : Ambil Uang di Saku
Baca juga: Kecelakaan Karambol di Jalan Solo-Semarang : Libatkan 5 Kendaraan, Mulai Wuling hingga Truk
"Saya tidak berhenti, tapi saya terus melanjutkan perjalanan, namun tak berselang lama tas saya diambil sama orang tak dikenal pakai sepeda motor," tambahnya.
Diakui Binem, jika dia sempat berusaha mempertahankan tas tersebut.
Namun itu tak berlangsung lama, lantaran kekuatan dari pria tersebut jauh lebih besar daripadanya.
Sesaat setelah peristiwa itu, dirinya mengaku sempat meminta pertolongan sembari mengejar pelaku dengan sepeda ontelnya.
"Saya nggak nyerah gitu aja, saya sempat kejar pelaku sekitar 500 meter dari tempat lokasi saya di jambret," jelasnya.
"Tapi karena saya udah nggak kuat lagi akhirnya saya berhenti ngejar, terus saya pulang," ungkapnya sambil murung mengingat trauma kejadian kemarin.
Sempat Minta Tolong
Ditambahkannya, meski sempat berteriak minta tolong, namun tak ada seorangpun yang menggubris, lantaran di lokasi kejadian saat itu sepi.
Sesampainya di rumah, dirinya menceritakan apa yang ia alami kepada sang suami.
Kemudian atas saran suaminya, mereka melaporkan kejadian itu pemerintah desa setempat.
Hingga pada akhirnya, dirinya melaporkan kejadian memilukan itu ke Polsek Kalikotes, agar dapat diproses secara hukum.
Lebih lanjut Binem mengungkapkan, jika akibat peristiwa itu dirinya harus kehilangan tas warna hitam berisi uang tunai sebesar Rp 600 ribu, Kartu KK, Kartu KTP dan Kartu Vaksin Covid 19.
Adapun ciri-ciri pelaku menurut dia, mudah dikenali.
"Pelakunya satu orang, tubuhnya gemuk, pendek, kulitnya hitam, pakai motor warna hitam udah jelek dan pakai helm tapi pakai masker juga," tambahnya.
Diceritakan bahwa dirinya sempat mengalami trauma atas kejadian tersebut, lantaran uang itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Potret Demo Tuntut Pembatalan Kenaikan Harga BBM di Tugu Adipura Klaten : LPG hingga Sayur Jadi Naik
Binem juga sempat menceritakan bahwa saat ini kondisi keuangan dirumahnya sedang memburuk lantaran dirinya hanya bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan saat ini, dirinya belum kembali mendapatkan perkejaan lantaran belum memasuki musim panen ataupun musim tanam di sawah.
Meski sempat menjadi korban penjambretan, nampaknya dewi fortuna masih singgah di hidupnya.
Lantaran dirinya mendapatkan uang dengan nominal yang sama selepas adzan magrib.
"Alhamdulillah kemarin malam sehabis magrib, uang saya yang dicuri ditukar sama Pak Kapolres lewat Pak Kapolsek," jelas dia.
"Tidak hanya uang, tapi saya juga mendapatkan beras sebanyak 3 kantong plastik," terangnya sambil tersenyum bahagia.
Kepala Desa Jogosetran, Priyadi membenarkan jika penjambretan itu menimpa 2 warganya yakni Binem dan Partini.
Dirinya menegaskan jika kedua peristiwa itu dilakukan oleh pelakunya berbeda.
Hal itu berdasarkan dari perbedaan ciri-ciri kendaraan, fisik ditambah dengan waktu kejadian yang dialami kedua warganya itu.
"Kejadian yang pertama itu dari kecamatan jarak 50 meter atau jalan di daerah timur Desa Tambongwetan, sedangkan kejadian kedua itu lokasinya sekitar Polsek Kalikotes tepatnya di utara Desa Krajan," tambahnya.
Ditegaskan Kades Jogosetran, jika kedua peristiwa itu terjadi di daerah persawahan yang jauh dari keramaian dan pemukiman warga.
"Untuk kejadian Binem, kehilangan uang Rp 600 ribu dari Rp 500 ribu bantuan BLT dan uang pribadi dan surat-sura," aku dia.
"Sedangkan kejadian untuk Partini kehilangan uang Rp 900 ribu, uang pribadinya Rp 400 ribu dan bantuan BLT Rp 500 ribu dan surat-surat juga," tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan jika Kapolres hanya mengetahui satu kejadian yang dialami Binem, sedangkan kejadian yang dialami Partini baru dilaporkan ke pihak Kepolisan setempat hari ini.
"Kita ditelepon Pak Kapolsek bahwa beliau diberi mandat dari Kapolres untuk memberikan bantuan kepada Binem senilai Rp 600 ribu dan beras. Saat itu Pak Kapolres hanya memberikan 1 bantuan saja karena tidak tahu kalau ada 2 kejadian," ungkapnya.
"Sedangkan satu korban lagi, mendapatkan bantuan dari kami pemerintah desa," tambahnya.
Dirinya berharap dengan datangnya bantuan dari banyak donatur ini, dapat mengobati kekecewaan dari para korban lantaran kejadian kemarin.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah membenarkan kejadian tersebut, namun hingga sore hari baru ada satu laporan saja yang masuk.
"Untuk saat ini belum ada data terkait penjambretan yang dialami Ibu Partini. Namun korban sedang proses pemeriksaan di Kalikotes," tambahnya. (*)