Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Warganet Minta Colomadu Masuk Solo, Bupati Karanganyar : Mending Bahas Provinsi Surakarta

Juliyatmono enggan menanggapi permintaan warganet kepada Gibran terkait Colomadu masuk ke Solo. Wilayah Karanganyar dinilai tak perlu diotak-atik

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Bupati Karanganyar Juliyatmono saat ditemui di Kantor DPRD Karanganyar, Selasa (6/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Viral di media sosial warganet meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka agar Colomadu, Kartasura, dan Ngemplak masuk ke dalam wilayah Kota Solo.

Permintaan tersebut diutarakan dengan maksud agar pembangunan lebih terintegrasi dan kesinambungan.

Sebagai informasi, Colomadu berada di wilayah Kabupaten Karanganyar, Kartasura berada di Kabupaten Sukoharjo, dan Ngemplak berada di Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Reaksi Wali Kota Gibran Ada Usul Wilayah Colomadu, Kartasura dan Ngemplak Masuk Solo : Gak Bisa Gitu

Baca juga: Jadwal Pendaftaran Jabatan Perangkat Desa di Karanganyar : Butuh Banyak 72 Orang, November Dilantik

Bupati Karanganyar Juliyatmono enggan menanggapi permintaan salah satu wilayahnya diminta untuk digabungkan ke Kota Solo.

"Saya tidak perlu menanggapi, masih ada pekerjaan lain, masih ada yang ada dipikirkan, seperti itu tidak perlu di bahas, bikin gaduh dan tidak nyaman," ucap Juliyatmono, kepada TribunSolo.com, Selasa (19/9/2022).

Juliyatmono mengatakan wilayah Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya tidak perlu diotak-atik karena secara teritori sudah terbentuk sejak lama.

Selain itu, kondisi wilayah saat ini sudah dikelola pemerintah dengan secara optimal.

Dia lebih menyarankan untuk membahas gagasannya yakni membentuk Provinsi Surakarta.

"Justru kita punya gagasan yang sudah lama yaitu pembentukan Provinsi Surakarta," kata Juliyatmono.

Baca juga: Tebing Setinggi Puluhan Meter di Karanganyar Longsor : Timpa Sawah, Beruntung di Bawah Tak Ada Orang

Baca juga: Kata Anggota DPRD Karanganyar Ada Siswi SMA Melahirkan : Jangan Terulang, Akan Datangi Sekolah

Juliyatmono berpendapat wacana pembentukan Provinsi Surakarta jauh lebih produktif dibandingkan usulan warganet tersebut.

Apalagi, banyak pihak sudah menerima konsep pembentukan Provinsi Surakartayang sudah ada sejak lama.

"Kalau soal itu (Colomadu masuk Kota Solo) tidak urgent, untuk wacana pembentukan Provinsi Surakarta diskusinya panjang dan sudah sejak dulu, sudah ada puluhan tahun yang lalu," pungkasnya.

Komentar Gibran

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapat permintaan agar Colomadu, Kartasura, Ngemplak masuk dalam wilayah Kota Solo.

Sebagai informasi, Colomadu berada di wilayah Kabupaten Karanganyar, Kartasura berada di Kabupaten Sukoharjo, dan Ngemplak berada di Kabupaten Boyolali.

Permintaan itu diutarakan melalui media sosial Twitter @tonok_bc.

Baca juga: Al Firdaus World Class Islamic School Sandang Predikat Sekolah Internasional Terbaik di Solo Raya

Baca juga: Harga Tiket Konser Denny Caknan dan Farel Prayoga di Sekaten Solo : Rp 50 Ribu hingga Rp 250 Ribu

"Kartasura, Colomadu, Ngemplak (Boyolali) idealnya masuk admin Solo. Biar pembangunan lebih terintegrasi & berkesinambungan. Kalo mayoritas warga kompak mendukung tuk bergabung, sy yakin bisa," cuit akun Twitter @tonok_bc.

Menanggapi hal itu, Gibran mengakui memang sering mendapat keluhan-keluhan dari masyarakat luar Kota Solo.

"Nggak bisa gitu, wilayah kita memang cuma segini aja. Keputusan bukan ada di saya, tapi memang setiap hari keluhan warga nyasar kayak gitu," kata Gibran, di Loji Gandrung, Senin (12/9/2022).

Keluhan yang nyasar itu masih meliputi wilayah di Colomadu, Karanganyar, Solo Baru dan Palur.

Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku tidak keberatan dengan keluhan masyarakat yang datang.

Bahkan, dia siap membantu mereka yang mengeluh.

Baca juga: Jejak Dua Raja Keraton Solo di Pesanggrahan Pracimoharjo Cepogo : Ternyata Pernah Jadi Markas PETA

Baca juga: Inilah Bagong, Sosok Pembuat Jembatan Sesek di Bengawan Solo : Modalnya Tembus Rp 20 Juta

"Saya sih siap-siap bantu aja, ada keluhan ya tak sampaikan ke yang pimpinan-pimpinan terkait," ungkapnya.

"Saya kan enggak boleh lancang," ujarnya.

Menurutnya, keluhan yang disampaikan kepada dirinya datang dari beragam platform.

Mulai dari pesan WhatsApp hingga ke Direct Message (DM) di sosial media.

"WA ada, DM juga ada, Twitter ada tiap hari pasti ada," pungkasnya.

Jalan Tol Solo-Jogja Dikabarkan Bisa Dipakai Buat Gowes, Rutenya dari Kartasura Sampai Jogja

Ini kabar baik untuk anda yang suka olahraga atau wisata gowes, karena Jalan Tol Solo-Jogja dikabarkan boleh dipakai untuk gowes.

Hal itu diinformasikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Klaten, Jajang Prihono.

Baca juga: Jadi yang Pertama di Pulau Jawa, Jalan Tol Solo-Jogja Siapkan Jalur Khusus untuk Sepeda

Menurut Jajang, hingga kini kabar itu memang belum 100 persen pasti terwujud.

Tapi, desain jalur sepeda di Jalan Tol Solo-Jogja sudah ada, dan dalam pembahasan oleh pemerintah pusat.

"Ada sinyal atau kabar, bahwa jalur sepeda tersebut akan direalisasikan," ungkap Jajang kepada TribunSolo.com, Rabu (7/9/2022). 

Jajang mengatakan, jalur sepeda ini tidak dibuka untuk umum, melainkan untuk tujuan wisata atau olahraga gowes.

Dengan banyaknya wisatawan penikmat gowes yang datang, Pemkab Klaten berharap jalan tol ini bisa menggerakkan ekonomi di Kabupaten Klaten.

"Karena niat kita untuk memberi nilai tambah dari sisi ekonomi wisata karena nanti akan menarik banyak sepeda datang dari pada mobil (lewat)," tambahnya. 

Menurut Jajang, jarak jalur sepeda di tol Solo-Jogja ini cukup ideal, tidak terlalu jauh untuk para pesepeda.

Apalagi, rute jalannya mulus, tidak memiliki hambatan, sehingga cocok untuk berolah raga. 

Ditambah lagi, lewat jalur sepeda ini penikmat gowes bisa menikmati suasana persawahan di pedesaan hingga pemandangan indah Gunung Merapi.

Baca juga: Lagu Ojo Dibandingke Meledak, Beginilah Rumah Abah Lala di Boyolali : Motor Supra Tua-nya Masih Ada

Sementara itu, General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengakui hingga saat ini pihaknya masih menunggu izin resmi membangun jalur sepeda ini. 

Amin mengatakan, desain awal pembangunan jalur sepeda ini sepanjang 42,37 km, yakni mulai dari Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, hingga Purwomartani, Yogyakarta.

Untuk alasan keamanan, jalur sepeda ini pastinya akan terpisah dari jalan utama yang digunakan roda empat.

Jalur sepeda yang direncanakan selebar 5 meter ini nantinya didesain hijau dan rindang, dengan pohon-pohon di sepanjang jalur sepeda. 

Dengan lebar jalan 5 meter itu akan dibangun untuk 2 lajur sepeda yang berlawanan arah. 

Mengenai jalur masuk sepeda itu, dirinya mengungkapkan jika nantinya bisa melewati rest area atau jalur masuk di sepanjang jalan tol tersebut. 

"Terkait orang mau masuk untuk bersepeda, bisa dari awal Kartasura. Tapi bisa juga sepeda diangkut pakai mobil, masuk tol dulu, nanti di rest area turunin sepedanya," jelas Amin. 

Adapun konsep jalur sepeda di jalan tol ini sebenarnya bukan yang pertama di Indonesia.

Sebelumnya, Jalur sepeda di jalan tol ini sudah dibangun di Bali. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved