Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Jejak Dua Raja Keraton Solo di Pesanggrahan Pracimoharjo Cepogo : Ternyata Pernah Jadi Markas PETA

Pada masa pemerintahan PB X, Pesanggrahan Pracimoharjo dikembangkan menjadi lebih artistik dan mewah.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pesanggrahan Pracimoharjo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Minggu (11/9/2022). Tempat itu dibangun sejak Paku Buwono (PB) IV. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ada jejak Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) IV di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Namanya adalah Pesanggrahan Pracimoharjo.

Pesanggrahan ini awalnya didirikan PB IV antara tahun 1803-1804.

Namun pada masa pemerintahan PB X, Pesanggrahan Pracimoharjo dikembangkan menjadi lebih artistik dan mewah.

Lengkap dengan pendapa, pringgitan, taman bahkan air mancur.

Pesanggrahan ini berada di lereng Gunung Merapi yang tak jauh dari Boyolali kota.

Tak sulit untuk menuju pesanggrahan ini, perjalanan dari Boyolali hanya sekitar 20 menit.

Tampak depan Pesanggrahan Pracimoharjo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Minggu (11/9/2022). Tempat itu dibangun sejak Paku Buwono (PB) IV dan dipoles oleh PB X.
Tampak depan Pesanggrahan Pracimoharjo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Minggu (11/9/2022). Tempat itu dibangun sejak Paku Buwono (PB) IV dan dipoles oleh PB X. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Dengan rute dari  Boyolali kota, menuju jalan Solo-Selo-Borobudur atau arah ke Selo.

Sesampainya di pertigaan Mliwis, lalu belok kanan menuju jalan Cepogo-Musuk.

Di pinggir jalan raya itu, sudah  terlihat sebuah gapura besar dengan ornamen khas Keraton Solo pada lengkungan tengahnya.

Setelah melewati gapura itu, terlihat hamparan tanah lapang yang sangat luas. 

Sementara di sisi kanan jalan masuk terlihat bangunan lawas berarsitektur Belanda.

Dua buah bekas kolam tepat berada di bawah anak tangga.

Dulunya dua kolam depan ini merupakan bekas air mancur.

Baca juga: Soal Misteri Penampakan Ular di Benteng Keraton Kartasura, Pegiat Sejarah: Memang Habitatnya

Baca juga: Cerita Putri Raja Keraton Lagi-lagi Tak Boleh Bertemu Ayahnya : Tiba-tiba Dapat Nawolo, Apa Itu?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved