Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Pasca Harga BBM Naik, Penumpang BST Langsung Meroket, Segini Rincian Jumlahnya di Setiap Koridor

Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho mengatakan ada kenaikan penumpang BST usai BBM naik.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Siswa memasuki Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi. BST yang selama ini gratis terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Rencananya akan berbayar. 

Tarif perjalanan bisa jadi dikenakan kepada pengguna BST. Tak lagi gratis seperti yang saat ini diterapkan. 

Mengenai wacana itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Hanya saja, dia menginginkan agar BST mampu dinikmati warga Solo dengan gratis. 

"Untuk BST kami menunggu arahan dari Kemenhub juga. Tapi arahnya lebih tetep ke gratis. Tenang wae," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Harga BBM RON 95 Malaysia Cuma Rp6.794, Jauh Lebih Murah dari Pertamax, Pertamina Ungkap Penyebabnya

"Tapi tunggu wae instruksinya, tunggu dulu belum ada arahan lebih lanjut. Kalau saya menyarankan tetap gratis. Karena penggunanya luar biasa sekali banyaknya," katanya. 

Gibran mengaku bakal menyayangkan apabila nantinya BST tak lagi digratiskan bagi warga. 

Sebab, saat ini pengguna BST sangatlah banyak. 

Dia mencontohkan salah satu pengguna setia jasa BST adalah siswa siswi yang mulai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). 

"Sayang banget, misalnya murid atau siswa baru aja PTM, kan pakai itu semua. Kita juga lagi menggalakkan penggunaan transportasi umum," katanya. 

"Kalau itu dihapus ya agak disayangkan. Tapi kita tetep nunggu dari arahan dari beliau yang di pusat," tambah Gibran.  

Ojol Geruduk Polres Wonogiri, Dapat Bansos

Puluhan driver ojek online (ojol) dan sopir angkutan kota (angkot) menggeruduk Polres Wonogiri, Selasa (6/9/2022).

Kedatangan puluhan massa itu bukan itu melakukan unjuk rasa atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), melainkan mengambil bantuan sosial (bansos).

Koordinator Driver Ojol, Wawan Sugiyanto mengatakan, kenaikan harga BBM ini cukup berat dirasakan bagi kalangan pengemudi ojol.

Menurutnya, penghasilan driver ojol di masa pemulihan ekonomi ini belum benar-benar stabil. Artinya, penghasilan mereka tak menentu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved