Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Pasca Harga BBM Naik, Penumpang BST Langsung Meroket, Segini Rincian Jumlahnya di Setiap Koridor

Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho mengatakan ada kenaikan penumpang BST usai BBM naik.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Siswa memasuki Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi. BST yang selama ini gratis terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Rencananya akan berbayar. 

"Penghasilan antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. Belum dipotong untuk membeli BBM," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Menurut dia, sebelum harga BBM naik dia mengaku menghabiskan uang Rp 25 ribu untuk membeli Pertalite. Saat ini, otomatis pengeluaran untuk BBM membengkak.

Dia menilai, driver ojol di Wonogiri lebih boros BBM karena kontur jalan yang naik turun, berbeda dengan kota lain seperti Solo yang jalanannya cenderung datar.

Dia berharap, ada solusi selain bansos yang bisa mensejahterakan driver ojol.

Baca juga: Potret Selvi Ananda Bergaya Rambut Poni : Tampak Imut, Ajak Anggota PKK Solo Bersatu Bangun Keluarga

Baca juga: Info Bansos di Karanganyar Akibat Kenaikan Harga BBM : Diprioritaskan Ojol dan Sopir, Segera Cair

Wakapolres Wonogiri, Kompol Anggara Rustamyono mengatakan pemberian bansos itu bertujuan untuk meringankan kebutuhan sehari-hari para pelaku jasa transportasi itu.

"Bansos yang diberikan bukan berwujud uang tunai, melainkan beras, minyak goreng, dan lainnya. Semoga bisa mengurangi beban driver ojol dan angkot,” terangnya.

Selain itu, pihaknya jiga menyalurkan bansos di masing-masing Polsek jajaran dengan jumlah penerima yang berbeda-beda.

Ojol hingga Sopir Dapat Bantuan

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengusulkan 3.800 orang di sektor transportasi untuk mendapat bantuan sosial karena kenaikan harga BBM.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad mengatakan sebanyak 3.800 itu meliputi juru parkir, sopir truk, sopir bus antar kota hingga ojek online (ojol).

Pihaknya mengirimkan data sekitar 3.800 orang ke Pemkot karena bantuan itu bersumber dari pemerintah daerah atau Pemkot.

"Tapi nanti akan diverifikasi oleh tim," kata Taufiq kepada TribunSolo.com, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, khusus untuk data ojek online paling banyak dari sekian data di sektor transportasi.

"Ojol tadi yang domisili Solo sekitar seribuan, semuanya," jelasnya.

Taufiq menjelaskan verifikasi data diperuntukkan agar tidak ada data masyarakat yang menerima bantuan double.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved