Berita Klaten Terbaru
Mengenal Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Klaten, Kini Sudah Terdaftar HaKI
Tradisi Yaa Qowiyyu di Klaten selalu dinanti masyarakat. Mereka rela berkumpul di satu tempat dan berebutan apem yang dilempar dari atas menara.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Setiap masuk bulan Sapar, bertempat di Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Klaten, rutin digelar Tradisi Yaa Qowiyyu.
Salah satu ciri khas pelaksanaan Tradisi Yaa Qowiyyu adalah penyebaran kue apem yang dibuat dari tepung beras.
Di tahun ini, Yaqowiyu mendapatkan, Hak Atas Intelektual (HaKI) dari Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham), tepatnya Kamis (28/7/2022) yang diserahkan seusai upacara di Stadion Trikoyo, untuk kategori ekspresi budaya tradisional yakni Tradisi Yaa Qowiyyu.
HaKI juga diberikan untuk Kue Apem Yaa Qawiyyu dalam kategori pengetahuan tradisional.
Dalam prakteknya, Tradisi Yaa Qowiyyu selalu dibanjiri manusia.
Seperti yang terlihat pada Jumat (16/9/2022).
Arena sebar apem Yaa Qowiyyu bak lautan manusia.
Pemandangan itu terlihat di Lapangan Klampeyan di Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.
Hingar bingar masyarakat terlihat jelas, mengingat dua tahun acara untuk mengenang Ki Ageng Gribig sejak abad 17 karena pandemi.
Mereka rela berdesak-desakan demi memperebutkan apem yang beratnya sampai empat ton yang diyakini membawa keberkahan.
Seperti Mujayin (70) warga Kabupaten Salatiga.
Dia bersama rombongan dari satu desa, menggunakan bus menyempatkan hadir ke acara sebaran apem Tradisi Yaa Qowiyyu.
"Ini saya bersama 25 rombongan besok jam 07.00 WIB sudah sampai di kompleks Ki Ageng Gribig," aku dia kepada TribunSolo.com
"Saya ke sini cuma cari berkahnya aja untuk ziarah makam," ungkapnya.