Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Daerah

Suami Kabur Tak Mau Tanggung Jawab, Ibu 6 Anak Banting Tulang Sendiri, Berharap BLT dari Pemerintah

Heni juga belum terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM dari pemerintah meski hidupnya terbilang berat.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
Heni Yuniarti (41) punya 6 anak 

TRIBUNSOLO.COM - Sungguh malang nasib Heni Yuniarti (41), seorang Ibu enam anak yang tinggal di Tomang, Jakarta Barat ini.

Ia menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga untuk mencukupi hidup anak-anaknya.

Heni juga belum terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) BBM dari pemerintah meski hidupnya terbilang berat.

Ia tinggal bersama enak anak dan Ibundanya, di sebuah rumah petak padat penduduk di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Ia mengaku sudah pernah menikah dua kali.

Baca juga: Sosok Ipda Arsyad Daiva Gunawan, Orang Pertama yang Datangi TKP Pembunuhan Brigadir di Duren Tiga

Namun, kedua pernikahan Heni tak ada yang langgeng. 

Kedua suaminya pergi tak tahu ke mana.

"Saya dulu punya dua suami dan enam anak. Suami pertama ninggalin saya enggak mau tanggung jawab,"

"Yang kedua juga sama, enggak bisa ngebiayain," cerita Heni kepada TribunJakarta.com pada Jumat (16/9/2022).

Heni harus berjuang sendiri mengail rupiah demi sekadar hidup.

Ia bekerja di tempat tukang bakso sebagai kuli cuci piring.

Tenaga perempuan kurus itu setiap hari terkuras demi bekerja.

Baca juga: Anies Baswedan Nyatakan Siap Maju Pilpres 2024, Disebut Sosok yang Mendidik dan Ngemong oleh SKI

Terkadang, Heni juga menjadi pemulung botol bekas untuk menambah-nambah pemasukan.

"Saya kerja sampingan mungutin botol, tapi sehari-hari kerja cuci piring. Sehari ya dapat Rp 50 ribu," tambahnya.

Karena kondisi itu lah pendidikan untuk anak-anaknya dinomorduakan.

Sementara dari enam anaknya, satu orang terpaksa putus sekolah.

Hidup Heni Yuniarti dan enam anaknya di permukiman padat penduduk di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (16/9/2022).
Hidup Heni Yuniarti dan enam anaknya di permukiman padat penduduk di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (16/9/2022). 

"Anak saya yang kedua, enggak sekolah dari kelas 2 SMP," ujarnya.

Meski sudah tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pemerintah, Heni belum mendapat bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Bantuan langsung tunai (BLT) BBM pun juga belum pernah dirasakannya. 

"Belum pernah dapat apa-apa saya. Ya begini lah mau dibilang susah ya susah. Pokoknya bersyukur aja sama allah," katanya.

100 KK di Tomang belum terima BLT BBM

Sementara itu, Koordinator Koalisi Warga Jakarta Mencari Keadilan, Marlo Sitompul mengatakan ada sekitar 100 Keluarga di Tomang yang belum menerima bantuan dari pemerintah.

"Mereka semua sudah terdaftar di DTKS, tapi belum mendapatkan PKH, BPNT maupun BLT BBM," tambahnya. 

Baca juga: Ibu Mertua Mendiang Vanessa Angel Menangis Dijuluki Artis Dadakan, Doddy Sudrajat: Dunia Berputar

Marlo pun kemudian menjemput bola dengan mendatangi sejumlah RW di permukiman padat penduduk di wilayah Jakarta untuk melakukan pendataan warga yang selama ini belum menerima bantuan.

Salah satunya berada di wilayah Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Pendataan ini kami buat karena untuk menyikapi naiknya harga BBM. Kata pemerintah bahwa tidak salah sasaran. Tapi faktanya banyak yang belum mendapatkan bantuan subsidi BBM," ujarnya.

Setelah didata, ia akan menyerahkan kepada kementerian sosial untuk ditindaklanjuti.

"Yang kita sedang data ini pasti yang belum terdata jadi yang bertanggung jawab terhadap pendistribusian ini ialah Kementerian Sosial," pungkasnya. (*)

(TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved