Cerita dari Solo
Mitos Keberadaan Makhluk Onggo-inggi di Jembatan Jurug A Solo, Rumor Berhembus dari Para Pemancing
Jembatan Jurug A ternyata menyisakan sejumlah kisah misteri hingga mitos yang masih eksis hingga saat ini. Termasuk keberadaan onggo-inggi
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Kalau lewat dulu sering merinding, saya sering malam-malam lewat, dari pesan orang tua kalau enggak salah harus klakson atau ya salam," tuturnya.
Faktor lain disebutnya adalah usia atau umur dari jembatan itu sendiri.
Jembatan Jurug A sendiri sudah puluhan tahun berdiri di atas sungai Bengawan Solo.
Dibangun sekitar tahun 1913 oleh Pakubuwono X, jembatan itu selesai dibangun dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1915.
Sampai saat ini jembatan Jurug A masih sering dilintasi warga dengan kendaraan roda dua hingga sepeda.
Saksi Bisu PKI
jembatan yang sudah berdiri ratusan tahun itu juga menjadi saksi bisu kemerdekaan RI hingga keganasan PKI.
Hal itu diceritakan Siyanto (66).
Siyanto menceritakan pada tahun 1965, jembatan tersebut sering dijadikan lokasi pembuangan mayat.
"Tahun 65 sampai 66 itu sering terjadi pembuangan mayat, mayat aktivis. Malam, enggak ngerti yang nembak siapa tapi ada mayat bergelimpang," kata Siyanto.
Bahkan, mayat yang dibuang disana tidak hanya satu orang, namun ada dua hingga tiga mayat.
Baca juga: Jembatan Jurug A Bakal Ditutup Saat Rehab Jembatan Jurug B, Kondisi Rapuh & Usia Jadi Pertimbangan
Selain itu, Sriyanto menceritakan jembatan yang sepi membuatnya sering menjadi lokasi bunuh diri.
"Lokasi tersebut karena sepi sering dibuat bunuh diri orang," ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, jembatan tersebut tetap kokoh berdiri saat banjir besar terjadi pada tahun 1966 melanda Kota Solo.
"Sampai saat ini masih berdiri kokoh, hanya memang untuk jalannya ada yang berlubang," ungkapnya.
(*)