Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo
Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Lukai Bripka Dirga, Pengamat : Itu Masuk dalam Kategori Teror
Publik dihebohkan dengan ledakan di Asrama Polisi (Aspol) Sukoharjo yang menimpa anggota intel Polresta Solo.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Publik dihebohkan dengan ledakan di Asrama Polisi (Aspol) Sukoharjo.
Tak menunggu lama, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi langsung memastikan jika kejadian itu bukanlah akibat aksi terorisme.
Lantas bagaimana pendapat pengamat terorisme?
Pengamat Terorisme Amir Mahmud mengatakan, peristiwa yang menimpa Bripka Dirga anggota intel Polresta Solo, dikategorikan merupakan aksi teror.
Di mana bentuk teror beragam ada yang menggunakan paket, dan bunuh diri.
"Jika itu bentuknya petasan, atau bahan yang bisa meledak, ini masuk dalam unsur-unsur rakitan bahan peledak, ini masuk dalam kategori teror, " ucap Amir kepada TribunSolo.com, Senin (26/9/2022).
Amir mengatakan peristiwa tersebut harus menjadi hal yang diperhatikan polisi, karena teror menyasar seorang polisi.
"Ini yang harus jadi perhatian, adapun peristiwa tersebut banyak motif, seperti masalah kasus BBM, Pemilu 2024, hingga demontrasi," kata Amir.
Dia mengatakan aksi tersebut bukan berasal dari jaringan teroris yang ada di Indonesia, seperti JI, ISIS maupun JAD jika dilihat dari ledakannya.
Baca juga: Teka-teki Ledakan di Aspol Sukoharjo : Mengapa Bahan Petasan Hasil Razia Bisa Ada di Rumah Polisi ?
Baca juga: Olah TKP di Asrama Polisi Sukoharjo Tuntas, Kapolda Jateng : Warga Jangan Resah, Police Line Dilepas
"Saya menilai kasus ini sedang diproses oleh kepolisian, cuma saya tidak bisa berspekulasi, karena yang menyaksikan ledakan adalah hak aparat keamanan," pungkas Amir.
Kapolda Jateng : Aksi Bukan Teror
Polisi menjelaskan soal ledakan di Asrama Polisi Grogol Indah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022).
Penjelasan itu disampaikan langsung Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Grogol beberapa jam usai kejadian.
Kapolda Jateng memastikan jika ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Sukoharjo, bukanlah aksi teroris.
Meskipun ledakan menimpa Bripka DP atau Dirga (35) yang merupakan anggota Polresta Solo.
Ledakan tersebut berasal dari bubuk hitam bahan pembuatan mercon barang bukti operasi kepolisian.
Dikatakan Kapolda, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan oleh tim Jibom.
Dari hasil olah TKP itu ditemukan bubuk hitam yang ada di 2 kantong plastik dengan ukuran 1 ons.
Pihaknya juga menemuka 4 kantong plastik kosong dan sisanya residu.
"Ada uceng, uceng itu adalah sumbu," kata dia menekankan.
Bahan yang diduga sebagai bahan peledak itu, datang dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021.
Baca juga: Kesaksian Warga di Sekitar Asrama Polisi Sukoharjo : Duarr Begitu Keras, Sempat Dikira Trafo Meledak
Baca juga: Detik-detik Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Netizen Sempat Heboh Dengar Dentuman Misterius
Saat itu, anggota yang menjadi korban ledakan ini melakukan razia di wilayah Kota Solo.
Entah bagaimana ceritanya, barang bukti sitaan itu bisa sampai di Grogol yang kemudian meledak.
"Anggota kita, yang hari ini menjadi korban, pernah melakukan razia terkait paket pesanan online bubuk hitam yang diduga petasan," jelas dia.
"Saya pastikan ledakan di wilayah kita di daerah Sukoharjo. Tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," pungkas Kapolda.
Kondisi Bripka Dirga
Korban Bripka Dirga mengalami luka bakar dan berdarah usai paket yang dibuka meledak, Minggu (25/9/2022).
Benda diduga bom itu meledak di Asrama Polisi Grogol Indah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pukul 18.30 WIB.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, benda yang meledak merupakan paket di dalam kardus warna cokelat pada
Adapun benda itu diterima Bripka DP atau Dirga (35) anggota Polresta Solo.
Korban menerima sebuah kiriman paket dari Indramayu Jawa Barat (Jabar).
Tetapi saat dibuka paket tersebut meledak.
Baca juga: Rekam Jejak Brigjen Hendro Pandowo yang Diisukan Ganti Irjen Ferdy Sambo, Pernah Tangani Bom Sarinah
Baca juga: Kesaksian Warga soal Railbus Tabrak Livina di Nguter : Seperti Ledakan Bom, Dengar Ada yang Teriak
Saat itu para saksi sedang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.
Kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah.
Selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS indriyati solo baru selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Solo.
Adapun polisi mengamankan satu buah kotak paket kardus warna coklat masih utuh dan serpihan bekas ledakan.
Dikutip dari Kompas TV, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy membenarkan ledakan tersebut.
Kini polisi dan penijinak bom berada di lokasi.
Adapun TKP samping rumah asrama Arumbara alamat Jalan Larasat.
"Kita belum bisa menentukan itu bom atau bukan," ungkap dia.
"Tapi korban mengalami luka bakar," terangnya menekankan. (*)