Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Tabrakan dengan Motor Pembawa Sayur di Klaten, Pemuda Gunung Kidul Tewas, Scoopy Miliknya Remuk

Kanit Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten, Iptu Slamet Riyadi, DNH yang merupakan warga Gunung Kidul mengendarai Honda Scoppy.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Polisi
Kondisi kendaraan Honda Scoppy yang rusak parah akibat kecelakaan di jalan perkampungan di Dukuh Gatak, Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Rabu (28/9/2022). Dia mengalami kecelakaan dengan motor roda tiga pembawa sayur. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemuda Gunung Kidul, DNH tewas di jalan perkampungan di Dukuh Gatak, Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Rabu (28/9/2022).

Pria 23 tahun itu, tewas usai menabrak sepeda motor roda tiga yang dikemudikan SNT (63).

Kanit Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten, Iptu Slamet Riyadi, DNH yang merupakan warga Gunung Kidul mengendarai Honda Scoppy putih.

Adapun kondisi motornya rusak parah, hancur berkeping-keping.

Semula sepeda motor Scoopy yang dikemudikan DNH berjalan dari arah utara menuju ke arah selatan di jalan kampung.

Sedangkan sepeda motor angkutan roda tiga yang dikemudikan SNT berboncengan dengan SS, berjalan berlawanan arah.

"Sesampainya di lokasi kejadian, kedua kendaraan tersebut tidak bisa menghindar lagi sehingga terjadi benturan," terang dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Tiap Tahun Ada Orang Tewas di Waduk Cengklik Boyolali, Bukti Mitos Penunggu Gaib Minta Tumbal Nyawa?

Baca juga: Pelaku Pengeroyok Driver Ojol Tewas Dihajar Massa, Hasil Autopsi Menunjukkan Banyak Luka di Kepala

Akibat kecelakaan tersebut, SS langsung dilarikan ke rumah RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro akibat luka di bagian kepala pada beberapa bagian tubuhnya.

Slamet menegaskan bahwa SS dalam keadaan sadar.

Saat ini masih menjalani opname masih dalam observasi pihak medis.

Sementara itu, DNH meninggal dunia seusai mendapat penanganan petugas medis di rumah sakit.

"Ada luka di bagian kepada," jelas dia.

Kecelakaan di Klaten

Nasib seseorang tak ada yang tahu. Termasuk nasib ZAR (12), remaja yang merupakan warga Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten.

ZAR harus meregang nyawa usai diseruduk mobil Toyota Avanza dari belakang.

Kala itu, ZAR tengah asyik mengayuh sepeda ontelnya di Jalan Solo-Jogja yang mengarah ke Klaten. 

Tepatnya di Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari, Klaten, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Incar Kemenangan Perdana di Liga 3, PSIK Klaten Hendak Kalahkan AT Farmasi Solo di Stadion Trikoyo

Baca juga: Warga Trasan Klaten Tiba-tiba Bacok Tetangga yang Sedang Berkebun, Diduga Dendam Lama

Kepada TribunSolo.com, Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten Iptu Slamet Riyadi mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi B-1958-SFM yang dikemudikan oleh DPS (28) lah yang menabrak ZAR.

DPS yang merupakan warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten mengemudikan mobil itu dari arah Solo menuju Klaten.

Dia mengemudi di lajur sebelah kiri. 

Sedangkan sepeda ontel yang dikendarai oleh ZAR berjalan tepat di depannya pada bahu jalan sebelah kiri. 

"Sesampainya di lokasi kejadian diduga mobil tersebut berjalan terlalu ke kiri," kata Iptu Slamet.

"Karena jarak sudah dekat dan tidak bisa menghindar, sehingga mobil langsung membentur sepeda ontel tersebut, hingga terjadilah laka lantas," ungkapnya. 

Baca juga: 5 Kuliner Enak di Klaten untuk Makan Siang, Ada Bebek Bacem hingga Sop Ayam

Baca juga: Apesnya Sukisno di Klaten, Mau ke Kamar Mandi Malah Terperosok ke Sumur, Tanah yang Dilalui Ambles

Akibat tabrakan tersebut, ZAR mengalami luka parah pada bagian kepala dan tidak sadarkan diri.

Korban lalu dilarikan ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. 

Namun karena luka cukup serius, korban dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan. 

"Untuk saat ini kendaraan yang terlibat kecelakaan kita amankan di Kantor Satlantas Sungkur untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya. 

"Selain itu pengemudi Toyota Avanza juga tidak kita lakukan penahanan lantaran kooperatif. Bahkan setelah kejadian ikut menunggu korban hingga keluarga datang ke rumah sakit," terangnya.

Di sisi lain, Iptu Slamet mengimbau, khususnya kepada pengemudi kendaraan bermotor, untuk berhati-hati saat berkendara di jalanan.

"Wajib berhati-hati dalam berkendara dan tentunya wajib mengutamakan pesepeda dan pejalan kaki. Hal ini sesuai pada pasal 106 ayat 2, pengguna kendaraan bermotor wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda," tegasnya.

Hindari Jalan Rusak, Pengendara Motor di Sragen Malah Jadi Korban Tabrak Lari

Tabrak lari terjadi di Kabupaten Sragen, pada Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 19.40 WIB.

Kecelakaan melibatkan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AD 3274 BUE dengan satu unit mobil yang tidak diketahui.

Kejadian tersebut terjadi di Jalan DPU Sragen-Kedawung, tepatnya di Dukuh Jambangan, RT 09, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan awalnya mobil yang tak dikenal melaju dari arah selatan menuju ke utara.

Baca juga: Menilik Kesejahteraan Petani di Sragen Kini, KTNA : Semakin Luput dari Perhatian Pemerintah

Baca juga: Potret Relawan PMI Sragen Kenakan Baju Lurik dan Kebaya, Meriahkan Hari Palang Merah Indonesia ke-77

Sedangkan sepeda motor Honda Beat yang dikendarai K.Lisa warga Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung melaju dari arah utara menuju selatan.

Pada sepeda motor tersebut juga ada seorang pembonceng yakni C. Ramadhani warga Kelurahan Puro, Kecamatan Karangmalang.

Kecelakaan terjadi diduga karena sepeda motor berjalan terlalu kanan untuk menghindari jalan rusak.

"Setelah dekat lokasi kejadian, kecelakaan diduga diawali dengan pengendara sepeda motor berjalan terlalu ke kanan karena menghindari jalan rusak di sebelah kiri," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/9/2022).

Lanjutnya, saat bersamaan dari arah selatan melaju mobil yang tak dikenal.

Karena jarak sudah dekat, akhirnya kedua kendaraan tidak bisa saling menghindar dan akhirnya terjadi benturan.

"Karena jarak sudah dekat, akhirnya mobil yang tak dikenal tersebut membentur sepeda motor hingga terjatuh," terangnya.

"Setelah kecelakaan terjadi mobil yang tidak dikenal tersebut langsung meninggalkan lokasi kecelakaan," tambahnya.

Baca juga: Pemuda di Sragen Curi Kartu ATM Milik Bos Toko, Kuras Puluhan Juta, Uangnya Dipakai untuk Foya-foya

Baca juga: Pria Muda Bobol Rumah Pensiunan PNS di Sragen, Gondol Emas Senilai Rp 40 Juta 

Kejadian tersebut menyebabkan pengendara sepeda motor mengalami luka pada bibir bagian bawah sobek, jari tangan sebelah kanan lecet, dada sebelah kiri lecet, paha kaki sebelah kanan patah, punggung kaki kanan lecet dan meninggal dunia.

"Karena luka tersebut, pengendara sepeda motor meninggal dunia di Puskesmas Kedawung, Sragen," ujarnya.

Sedangkan pembonceng sepeda motor mengalami luka pada bagian leher nyeri, dagu lecet, lengan tangan kanan nyeri, kaki kanan lecet, dalam keadaan sadar.

"Pembonceng dalam kondisi sadar, kemudian dilakukan observasi di Puskesmas Kedawung, kemudian dirujuk ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen," pungkasnya.

Dicari Polisi: Truk yang Ditabrak Mobilio di Tol Semarang-Solo KM 486, Terancam Pasal Tabrak Lari

Kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo KM 486 yang mengakibatkan 5 orang meninggal dunia sudah ditangani Satlantas Polres Boyolali.

Tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara 2 korban meninggal saat dalam penanganan medis RSUD Pandan Arang Boyolali.

Kelima korban itu merupakan satu keluarga.

Bahkan, sekeluarga asal Cipinang Asem, Jakarta Timur itu nyaris habis dalam musibah kecelakaan maut itu.

Yang menjadi korban itu antara lain Heru Leksono, Ibunya Sri Ruswati, Istrinya Lusi Rahmawati, dan dua orang anaknya MS (14) serta FAG (5).

Kecelakaan yang terjadi Sabtu (3/9/2022) sekira pukul 04.45 WIB itu bermula saat Honda Mobilio bernopol B 2888 CO melaju dari arah Semarang menuju Solo.

Sesampainya di lokasi kejadian, mobil berwarna putih itu kehilangan kendali lalu menabrak truk yang melaju di depannya.

Truk yang tak mau urusan jadi panjang langsung melarikan diri setelah dihantam dari belakang.

Meskipun ditabrak, truk yang tak mau berhenti setelah terlibat kecelakaan itu bisa dikenakan pasal tabrak lari.

Baca juga: Di Balik Kecelakaan di Tol Solo Selama Dua Bulan Ini : Kebanyakan Truk, 13 Orang Meninggal Dunia

"Karena truk tersebut mengetahui telah terjadi dan ada korban jiwanya bukannya  menolong dengan menghubungi petugas malah melarikan diri," kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid, kepada TribunSolo.com, Senin (5/9/2022).

Dia menyebut sesaat setelah kejadian ini, pihaknya langsung berusaha mencari truk tersebut.

Selama hampir sehariaan, dia dan timnya menelusuri rekaman CCTV.

Penelusuran rekaman CCTV ini dilakukan sebelum dan sesaat setelah kejadian.

"Dari Semarang kami cek rekaman cctv satu jam sebelum kejadian. Rekaman kami gabung-gabungkan untuk mencari truk yang melintas," jelasnya.

Begitu juga setelah kejadian ini, dia yang memantau rekaman CCTV berulang-ulang tak juga mendapatkan gambaran truk yang ditabrak ini.

"Di dekat lokasi kejadian sebenarnya ada kamera CCTVnya. Tapi Situasi di lokasi kejadian gelap dan berkabut, sehingga tidak bisa kelihatan truknya," jelasnya.

Kanit Gakkum, Satlantas Polres Boyolali Ipda Bambang Nova menambahkan sampai saat ini pihaknya belum menemukan titik terang truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

"Kami masih melakukan upaya pencarian truknya," jelasnya.

Meski begitu, pihaknya telah berhasil mengamankan secuil barang bukti.

Yakni potongan besi bumper belakang yang patut diduga merupakan bumper truk yang di tabrak.

"Iya besi bumper itu di temukan di dekat mobil korban. Sudah kita amankan," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved