Info Pendidikan
Orang Tua Siswa, Yustin Oktaria: Saya Tidak Salah Memilih PYP Al Firdaus untuk Anak Saya
Banyak wali murid tertarik sekolahkan anak ke Al Firdaus karena inklusinya. Sebab, sekolah ini memperhatikan anak secara individu sesuai karakter.
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebagai orang tua salah satu siswa di PYP Al Firdaus, saya ingin mengungkapkan perasaan saya, bagaimana saya begitu bersyukur anak-anak saya bisa sekolah di Al Firdaus.
Pertama saya tertarik ke Al Firdaus karena inklusinya. Karena menurut saya sekolah ini akan memperhatikan anak secara individu sesuai dengan karakter masing masing anak.
Alhamdulillah disana anak-anak saya bertemu dengan teman teman yang baik, yang saling menghargai, mendukung serta Ustadz dan Ustadzah yang dengan tangan terbuka mau mendidik, membimbing, mendukung dan sangat support pada siswa.
Baca juga: MYP-HS Al Firdaus Terapkan Praktik Ajaran Islam di Sekolah Lewat Gerakan Jumat Bersih
Saya sangat bersyukur sudah memilih sekolah ini untuk anak saya terutama anak pertama saya yang sekarang kelas 6, karena disini saya fokus memceritakan anak pertama, karena anak kedua tidak ada masalah dengan sekolahnya.
Dengan background sekolah lama yang membuatnya trauma anak pertama saya hingga pada titik tidak mau sekolah karena mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya dan tidak mendapat kenyamanan dari guru-gurunya. Bahkan untuk membela diri saja seakan tidak ada gunanya, apalagi untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga kepercayaan dirinya sangat rendah.
Setelah memutuskan untuk pindah sekolah baru, kami berharap kisah lama tersebut kami tinggalkan dan membuka lembaran baru di PYP Al Firdaus dengan semangat baru dan harapan untuk menjadi lebih baik. Alhamdulillah Al Firdaus dengan tangan terbuka mendengarkan kesulitan saya, keinginan saya dan harapan-harapan saya untuk kelangsungan Pendidikan akademis serta pengembangan karakter anak saya.
Baca juga: Siswa-Siswi Early Years Al Firdaus Belajar Menjadi Lebih Otentik dengan Kegiatan Fieldtrip
Karena saat masuk ternyata kami dihadapkan pada kondisi pandemic covid-19 yang mengharuskan anak-anak untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, terpaksa anak anak tidak bisa merasakan suasana di sekolah baru bertemu dengan teman-teman baru.
Tapi hal itu tidak mengurangi semangat anak saya untuk tetap mengikuti belajar daring melaui zoom yang sehari dilakukan 4 kali.
Mereka tidak pernah melewatkan untuk mengikuti zoom bahkan disaat kami harus bepergian karena suatu hal, mereka tetap mengikuti walau harus di dalam mobil dengan sinyal yang naik turun.
Suasana hati mereka tetap riang karena dikelilingi teman-teman dan ustadz/ustadzah yang saling mendukung.
Baca juga: SD Al Firdaus Dikunjungi Para Guru NTT dan NTB, Usai Kongres II Komunitas Guru Belajar Nusantara
Alhamdulillah teman sekelas yang tau cerita lalu anak saya juga ikut support untuk melupakan kenangan buruk di sekolah lama karena teman-teman di sini berusaha untuk mendukung, menghargai dan membantu.
Perlahan-lahan, kepercayaan diri anak saya meningkat, berani berbicara, mengeluarkan pendapatnya, mengungkapkan apa yang dia tau dari apa yang dia baca mengenai hal yang sedang dibahas tanpa di judge oleh teman-teman kalau dia sok tau, sok pintar.
Bahkan baru 7 bulan dia sudah mendapat kepercayaan dari SST English untuk mengikuti E-Bright, program pelatihan public speaking kerjasama dengan pihak luar negeri secara daring.
Baca juga: NASEHAT, Nasi Sedekah Jumat : Mengajarkan Anak Al Firdaus Berbagi Sejak Dini
Saya tidak menyangka dan merasa bangga sekaligus deg-degan apakah anak saya bisa menjalaninya. Ternyata ketakutan saya terjadi, di saat minggu ketiga dimana mengharuskan anak untuk berbicara dengan Bahasa Inggris langsung di depan mentor dan teman-teman lain yang berasal dari luar daerah bahkan luar negeri.
Mental anak saya langsung drop, tidak mau berbicara bahkan membuka kamera saat zoom. Dia bilang dia tidak bisa, nerveos, malu dan sebagainya.