Tragedi Kanjuruhan
LIB Menolak Arema vs Persebaya Digeser Sore Hari, PSSI Mengira Bakal Aman karena Bonek Tak Hadir
Kapolres Malang sendiri mengaku meminta laga digelar pada sore hari bukan malam hari karena memprediksi rawan kericuhan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyampaikan update jumlah korban setelah melakukan sinkronisasi data.
Pihak RS Syaiful Anwar sudah menjelaskan jika penyebab kematian korban rata-rata adalah adanya trauma di bagian kepala dan dada akibat benturan setelah terinjak, terjatuh, atau berdesakan.
Sementara itu, pihak kepolisian menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengurai keramaian oknum suporter Arema FC yang turun ke lapangan.
"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah. Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Respons PSSI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengungkapkan jika penembakan gas air mata merupakan langkah antisipatif pihak keamanan.
"Begitu cepat kejadian tragedi tersebut sehingga pihak keamanan juga mengambil langkah-langkah yang tentu sudah dipikirkan dengan baik," kata Yunus Nusi dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).
"Pasca-pertandingan suporter turun ke lapangan dan pihak keamanan mengambil tindakan tersebut," tutur Yunus Nusi menambahkan.
Baca juga: Teka-teki Nasib PSSI Usai Tragedi Kanjuruhan, FIFA Buka Suara Terkait Banyaknya Korban Tewas
Yunus juga menjelaskan, prosedur operasional standar (SOP) terkait pengamanan kompetisi sudah dikomunikasikan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dan panitia pelaksana (panpel) pertandingan.
"PSSI telah menyampaikan SOP penyelenggaraan sebuah kompetisi. Kami selalu workshop sebelum pertandingan dengan PT LIB, panpel, dan klub," kata Yunus Nusi.
"Namun, tragedi tadi malam (Sabtu) kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Namun, kami izin sekali lagi menunggu hasil investigasi," ucap Yunus Nusi melanjutkan.
Dia pun emastikan bahwa tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi evaluasi bagi PSSI, PT LIB, dan semua pihak yang terlibat.
"Tentu kami dalam setiap kejadian selalu melakukan evaluasi termasuk koordinasi dengan Komite Disiplin," kata dia.
"Pasti kejadian dan tragedi kerusuhan akan menjadi evaluasi yang sangat serius lagi yang harus dilakukan PSSI, PT LIB, dan semua pihak," tutur Yunus Nusi.
Wawali Solo Teguh : Di Protap Nggak Ada, Itu Untuk Demo