Berita Solo Terbaru
Cerita Barongsai Cilik dari SD Kristen Widya Wacana Jamsaren, Tahan Berat Bawa Kepala Barongsai
Para pemain barongsai SD Kristen Widya Wacana Jamsaren ternyata memiliki tantangan. Mereka harus menahan beratnya kepala barongsai saat bermain.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan wartawan Tribunsolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Barongsai cilik SD Kristen Widya Wacana Jamsaren saat ini kembali berlatih setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Belasan siswa yang terdiri dari siswa kelas 3-6 SD tersebut memainkan 2 barongsai dengan iringan musik di lapangan sekolah.
Setelah lama tak berlatih, peserta baru tersebut kini kembali dengan semangat.
Pelatih barongsai, Andri Boa mengatakan melatih kesenian barongsai kepada siswa memiliki tantangan tersendiri.
“Kalau anak kan beda dengan pemain yang dewasa, tulang masih rawan dan belum terlalu kuat,” katanya, Rabu (5/10/2022) siang.
“Jadi kalau latihan tidak seperti orang dewasa, kami yang ikuti saja kemampuan anak,” ujarnya.
Andri Boa mengaku bahwa anak tak bisa dilatih terlalu berat karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Saat ini, ekskul kembali eksis selama 2 bulan usai tahun ajaran baru.
Baca juga: Persiapan Kreasso 2022, Pemain Barongsai SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Tak Boleh Aktivitas Berat
“Dulu ada yang sudah lulus jadi kami sekarang cari bibit baru, khusus juga untuk yang barongsai itu karena dulu yang ikut kelas 6 trus ini kami nyoba cari yang lebih muda,” katanya.
Menjadi pemain barongsai di usia muda, Andri mengatakan bahwa anak-anak harus memiliki postur badan yang tidak beda jauh.
“Powernya juga tidak beda jauh dari yang pemain depan dan belakang, kalau beda mainnya bisa kurang maksimal,” katanya.
Namun Andri mengatakan bagi pemain belakang harus memiliki power yang lebih besar.
Hal tersebut dikarenakan saat akrobatik, anak yang membawa barongsai di belakang yang akan mengangkat rekannya di depan.
Apalagi anak harus membawa kepala barongsai yang cukup berat.