Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Wahana Bermain CFD Colomadu, Dari Main Excavator Sampai Kuda Genjot, Anak Bisa Main Sepuasnya

Masyarakat bisa melakukan banyak aktivitas positif saat berada di Car Free Day (CFD) Colamadu, sepanjang Jalan Adi sucipto.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Suasana lapak wahana mainan di CFD Colomadu. 

Laporan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Masyarakat bisa melakukan banyak aktivitas positif saat berada di Car Free Day (CFD) Colamadu, sepanjang Jalan Adi sucipto.

Diantaranya, jalan santai, olahraga, bersepeda, dan menikmati kuliner.

Selain itu, bagi warga yang mengajak anak-anaknya tidak perlu risau.

Anak-anak bisa menikmati sejumlah wahana bermain yang tersedia di CFD Colomadu.

Salah satunya wahana bermain excavator dan kuda genjot.

Baca juga: Manisnya Jualan Singkong di CFD Colomadu, Tiga Jam Penjual Singkong Raup Rp 1 Juta

Baca juga: Evaluasi CFD Perdana di Colomadu : Masih Ada Sepeda Motor Nekat Menerobos, Petugas Harus Lebih Sigap

Wahana-wahanya tersebut terbilang digemari anak-anak.

Di satu sisi, itu bisa menggeliatkan UMKM yang ada di CFD Colomadu.

Penyedia Wahana Bermain, Rizal Bagas mengaku mampu meraup omzet rata-rata 150 ribu per hari.

"Alhamdulillah banyak. Hanya buka 3 jam, dari jam 06.00-09.00 sudah dapat segitu ya itungannya sudah lumayan," terangnya saat ditemui Minggu (9/10/2022).

Untuk wahana bermain excavator, tiap pengunjung dikenai tarif Rp 10.000. "Sepuluh ribu itu bisa bermain sepuasnya," jelasnya.

Selain itu, ada pula kuda genjot yang dikenai tarif Rp 10.000. Berbeda dengan excavator, wahana ini dibatasi selama 20 menit.

Ia tidak hanya menjajakan mainan ini di CFD Colomadu saja. Sehari-hari ia menjajakan penyewaan wahana mainan ini di sebelah barat Bandara Adi Soemarmo.

Berkah CFD Colomadu

Sementara itu, Car free day (CFD) Colomadu di sepanjang jalan Adi Sucipto benar-benar membawa berkah.

Novia Agustina salah satunya.

Warga kelahiran Solo yang kini tinggal di wilayah Klodran, Colomadu, Karanganyar itu mampu meraup omset hingga satu jutaan hanya dengan menjual singkong goreng saja.

Baru dua kali ada CFD ini, sedikitnya setengah kuintal singkong ludes terjual.

"Kalau uangnya ya bisa antara Rp 800-1 juta. Rata-rata sekali jualan di CFD ini bisa 50-60 kg singkong," kata Novia saat berbicara dengan TribunSolo.com, Minggu (2/10/2022).

Baginya penjualan di acara CFD ini sangatlah banyak.

Bagaimana tidak, dalam waktu kurang lebih 3 jam saja, yakni selama gelaran CFD dari pukul 06.00-09.00 WIB saja, puluhan kilogram singkong telah ludes.

"Ya banyak lah. Ya semoga pengunjung CFD Colomadu ini terus meningkat dan banyak pelaku UMKM-UMKM yang terbantu," ucapnya.

Singkong goreng yang dijajakan Novia ini cukup empur nan kranci.

Baca juga: Asyiknya Senam Massal di CFD Colomadu Karanganyar: Bakar Lemak Puluhan Warga

Singkongnya yang empuk nan mengembang setelah di goreng menjadikan banyak pelanggan yang suka dengan makanan tradisional dan sederhana itu.

Sebab, sebelum di goreng dadakan, singkong tersebut sudah diolah.

"Selain dibumbui, singkong sudah lebih dulu diolah dengan teknik khusus. Sehingga saat digoreng singkong bisa mengembang dan ada krispi-krispinya," tambahnya.

Selain itu, dia juga menambahkan toping keju di atas singkong sesuai keingan pelanggan.

"Yang minat singkong keju juga banyak, terutama anak-anak muda. Jadi singkong ini tidak hanya menyasar para orang tua saja. Tapi anak muda juga bisa menikmati makanan tradisional yang kekinian," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved