Klaten Bersinar
Momen Damkar Klaten Bebaskan Derita Wanita Muda, Jari Nyaris Pecah Terjepit Mesin Penggiling Daging
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wanita muda asal Klaten terus menerus berteriak kesakitan selama proses evakuasi terhadap jari jemarinya.
Ya, dua jari tangan kanan wanita tersebut terjepit dalam mesin penggiling daging, Senin (10/10/2022).
Adalah Roza Azizah (24) warga Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten yang coba diselamatkan oleh Tim Damkar Satpol PP Klaten.
"Tadi pagi, kita lakukan evakuasi pelepasan jari tangan dari mesin penggilingan daging, tepatnya jari telunjuk dan jadi tengah tangan kanan," tegas Kabid Damkar Satpol PP Klaten, Sumino, kepada TribunSolo.com, Senin (10/10/2022).
Baca juga: Cerita Pria di Wonogiri : Jari Manisnya Nyaris Pecah, Beruntung Cincin yang Menjeratnya Bisa Dilepas
Peristiwa itu bermula saat korban selesai menggiling kentang dan kacang dengan mesin penggiling daging.
Setelahnya, korban berusaha membersihkan alat itu menggunakan tangan kosong.
Tak disadari Roza, ternyata posisi gilingan masih dalam kondisi berputar.
Alhasil dua jari yang digunakan untuk membersihkan terjepit.
Korban lantas diantar suaminya menuju IGD RSD Bagas Waras.
Namun, keterbatasan alat membuat pihak RS menghubungi Damkar Satpol PP Klaten untuk melakukan evakuasi.
Sementara itu, Anggota Regu 3 Pemadam Kebakaran Satpol PP Pemkab Klaten, Irwan Santosa yang melakukan evakuasi mengatakan tidak ada kendala saat evakuasi.
Baca juga: Malam-malam Gedor Kantor Damkar Sukoharjo, Emak-emak Ini Kesulitan Lepas Cincin, Jari Sudah Bengkak
"Kejadian itu tadi pagi, kami mendapat laporan Rumah Sakit Bagas Waras kurang lebih jam 06.49 WIB," jelasnya.
Irwan mengungkapkan bahwa pihaknya butuh waktu sekitar 60 menit.
Lamanya waktu penanganan itu lantaran pihaknya harus ekstra hati-hati untuk membuka mesin tersebut.
Apalagi bahan yang digunakan mesin tersebut terbuat dari baja yang tebal.
Saat melakukan evakuasi, Damkar Klaten menggunakan gerinda untuk memotong mesin penggiling daging tersebut.
"Mesin tersebut sudah dalam keadaan mati, tapi mungkin dia lupa kalau sisa putaran mesin ini masih ada, jadi saat jarinya dimasukkan terus ketarik ke dalam dan terjepit di situ," paparnya.
"Untungnya posisi mesin sudah dimatikan sehingga tidak tertarik lebih dalam, kalau keadaan mesin masih menyala otomatis jari itu akan masuk lebih dalam karena tertarik oleh mesin," tambahnya.
Irwan mengungkapkan, saat evakuasi korban terus berteriak lantaran merasa kesakitan.
Baca juga: Paniknya Warga Tempursari Klaten, Dua Biawak Berukuran Hampir 1 Meter Satroni Halaman Rumah
Hal itu bisa dimaklumi karena jari telunjuk dan jari tengah Roza sudah terjepit cukup lama.
"Setelah kita evakuasi jari tersebut dari penggilingan terdapat bekas terjepit. Jadi kemungkinan asupan darah tidak mengalir sampai ke situ," ungkapnya.
"Tapi setelah evakuasi saya melihat jari yang terjepit tadi masih bisa digerakkan, jadi diperkirakan tulang jarinya tidak apa-apa," kata Irwan.
Selanjutnya, korban mendapatkan penanganan lebih lanjut dari pihak rumah sakit.
Atas kejadian tersebut Irwan mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati menggunakan mesin penggiling.
"Akan lebih aman apabila saat membersihkan mesin tersebut menggunakan alat bantu tidak langsung menggunakan tangan kosong," tegasnya.
"Terlebih saat menggunakan alat tersebut pastikan dalam keadaan mati. Pastikan kembali saat menggunakan alat tersebut mesin sudah dalam keadaan mati total termasuk putaran penggiling yang ada di dalam mesin," pungkasnya.
Cerita Pria di Wonogiri : Jari Manisnya Nyaris Pecah, Beruntung Cincin yang Menjeratnya Bisa Dilepas
Entah apa yang ada dalam pikiran Satria, pemuda 19 tahun asal Kabupaten Wonogiri.
Cincin di tangannya, nyaris membuat jarinya pecah.
Tak mau ambil risiko, Satria pun meminta bantuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri.
Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan evakuasi tersebut merupakan kali ketujuh yang dilakukan Damkar sepanjang tahun ini.
Terbaru, milik Satria warga Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota.
"Awalnya yang bersangkutan sudah memakai cincin itu cukup lama, jadi sampai sekarang sudah sempit," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Bahkan cincinnya membuat jari si pemuda tersebut nyaris pecah jika tak ditangani, karena sudah sangat menjeratnya.
Joko menjelaskan, yang bersangkutan dalam Minggu ini sudah mulai merasakan sakit akibat cincin aksesoris yang dipasang di jari manis tangan kiri itu.
Oleh orangtuanya, kata Joko, yang bersangkutan hendak diantarkan ke rumah sakit untuk meminta bantuan pelepasan cincin itu.
Selanjutnya, orang tua Satria mendapatkan informasi bahwa Damkar bisa melakukan evakuasi pelepasan cincin dan tanpa dipungut biaya.
Baca juga: Malam-malam Gedor Kantor Damkar Sukoharjo, Emak-emak Ini Kesulitan Lepas Cincin, Jari Sudah Bengkak
Baca juga: Cara BRI Manjakan Nasabah : Gandeng Majoo,Kini Tak Usah Input Ulang hingga Pelayan Tak Mondar-mandir
"Akhirnya dibawa kesini siang tadi. Evakuasi termasuk persiapan berjalan sekitar 10 menit. Bahan cincin tidak terlalu sulit," jelasnya.
Joko menambahkan, proses pelepasan cincin itu dipotong menggunakan gerinda. Kendati demikian, pihaknya memastikan evakuasi berjalan aman karena dilakukan oleh profesional.
"Biar tidak panas, saat evakuasi diberikan air. Di jari dan cincin juga disisipkan pembatas agar tidak terkena gerinda secara langsung," jelasnya.
"Intinya evakuasi aman, petugasnya juga harus fokus saat melakukan pelepasan," imbuh dia.
Emak-emak Lepas Cincin
Suprati (42), emak-emak asal Wonosari Klaten, menggedor-gedor pintu Mako Damkar Sukoharjo, pada Minggu (18/9/2022) malam.
Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 23.00 WIB ketika emak-emak itu datang.
Ternyata keadaannya memang cukup darurat.
Suprati hendak meminta bantuan untuk pelepasan cincin yang menjerat jarinya.
Baca juga: Perempuan Hamil Datangi Damkar Wonogiri, Minta Tolong Lepas Cincin Sebelum Jalani Operasi
Baca juga: Aksi Heroik Damkar Wonogiri Lepas Cincin di Jari Bocah 7 Tahun, Padahal Klinik Kesehatan Nyerah
Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono, membenarkan pihaknya kedatangan emak-emak yang hendak melepaskan cincin di jari tangannya.
"Ibu Suprati ingin melepaskan cincin tetapi tidak bisa, sudah dicoba dengan paksa sampai membengkak masih tidak bisa," jelas dia, kepada TribunSolo.com, Senin (19/9/2022).
Menurut dia, Suprati kemudian datang ke Mako Damkar Sukoharjo untuk meminta tolong pelepasan cincin yang terpasang di jari tengah tangan kirinya.
Berdasarkan pengamatannya, Suprati sudah merasakan sakit karena jari sudah membengkak.
Namun dipastikan belum ada luka akibat jeratan cincin itu.
Pihaknya kedatangan warga yang hendak meminta bantuan itu kemudian menyiapkan sejumlah personil dan peralatan.
"Kebetulan (Ibu Suprati) ada info Damkar Sukoharjo bisa melepaskan cincin. Pengamatan teman-teman bisa dilepas dan tidak terlalu berisiko. Kalau sudah ada luka kita arahkan ke Rumah Sakit," kata Margono.
Baca juga: Pria di Sragen Tak Bisa Lepas Cincin, Dari Minta Tolong Puskesmas dan Berakhir Digerinda Oleh Damkar
Beruntung bagi Suprati, personel Damkar Sukoharjo sukses untuk melepaskan cincin tersebut meskipun cincin yang menjeratnya terpaksa dirusak.
Di bagian lain, Margono menambahkan pihaknya selalu siap apabila masyarakat membutuhkan bantuan evakuasi seperti pelepasan cincin.
"Kita siap selalu untuk evakuasi apapun dan gratis," pungkasnya.
Perempuan Hamil Datangi Damkar Wonogiri, Minta Tolong Lepas Cincin Sebelum Jalani Operasi
Seorang perempuan yang tengah hamil tua di Wonogiri, mendatangi Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Senin (9/5/2022) siang.
Kedatangan perempuan itu bertujuan untuk meminta bantuan kepada petugas Damkar melepaskan cincin yang terpasang di jari manis tangan kanannya.
Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa, menuturkan perempuan yang tengah hamil tua itu yakni Dani Atikasari (25) warga Dusun Kepuhtengah RT 4 RW 1 Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran.
Baca juga: Cerita Damkar Solo Jinakkan Api di Ruko Kawasan Pasar Gede yang Terbakar : 4 Petugas Sempat Kesetrum
Baca juga: Presiden Jokowi akan Pulang Kampung ke Solo, Damkar Bersiaga di Sekitar Kediaman Sumber
"Evakuasi pelepasan cincin baru saja dilakukan siang ini, sekitar pukul 13.00. Yang bersangkutan tengah hamil tua dan akan melakukan operasi," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Menurut dia, warga tersebut akan menjalani operasi pada Rabu (11/5/2022) mendatang di salah satu rumah sakit yang berada di Kecamatan Selogiri.
Dari pihak rumah sakit, kata dia, Dani Atikasari disarankan untuk melepaskan cincin yang terpasang di jarinya itu karena akan menjalani operasi.
"Sebenarnya sudah berusaha melepas sendiri pakai berbagai cara, yaitu pakai sabun maupun menggunakan benang, tetapi tidak bisa. Kemungkinan sudah terpasang lama," jelasnya.
Pihak keluarga Dani Atikasari, kata dia, kemudian mencari-cari petunjuk dengan menjelajah internet dan menemukan sumber bila Damkar Wonogiri pernah melakukan evakuasi pelepasan cincin.
Baca juga: Tak Tanggung-tanggung, Damkar Solo Kerahkan 16 Mobil Demi Padamkan Api di Pasar Mebel Gilingan
Akhirnya, Dani Atikasari dibawa sejumlah anggota keluarganya ke Damkar Wonogiri. Joko menuturkan, proses pelepasan cincin itu dipotong menggunakan gerinda kecil.
"Kalau cincin pernikahan atau bukan, kami tidak menanyakan sampai kesana. Yang jelas bisa kami lepaskan dengan aman, tadi sekitar 10 menit bisa terlepas," tutur Joko.
Sementara itu, sepanjang tahun 2022 hingga hari ini, pihaknya mengaku sudah melakukan evakuasi pelepasan cincin sebanyak tiga kali.
"Tadi setelah selesai yang bersangkutan bertanya biayanya berapa. Kami tegaskan gratis, masyarakat lain apabila mengalami kejadian serupa bisa menghubungi kami," tandasnya. (*)