Berita Klaten Terbaru
Warga Klaten yang Tanahnya Tergusur Tol Solo-Jogja, Sudah Menerima Uang Ganti Rugi Rp 2,1 Triliun
Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan, pencairan uang ganti rugi (UGR) terus dikebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Uang ganti rugi Tol Solo-Jogja yang sudah digelontor kepada warga terdampak sudah mencapai Rp 2,1 triliun.
Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan, pencairan uang ganti rugi (UGR) terus dikebut.
Hingga pekan pertama Oktober 2022, petugas sudah membebaskan 2.284 bidang tanah di Klaten yang diterjang jalan bebas hambatan itu.
"Nominalnya mencapai Rp 2,1 triliun," ungkap dia dikutip dari TribunJogja.com.
Sulis begitu dia karib disapa menerangkan, 2.284 bidang tanah yang telah dicairkan itu berada di 31 desa yang tersebar di sembilan kecamatan.
Jika di persentase, maka total luas bidang tanah yang telah dibebaskan hingga awal Oktober mencapai 57,66 persen.
Adapun total bidang tanah yang diterjang Proyek Strategis Nasional (PSN) itu di Kabupaten Klaten mencapai 3.961 bidang.
"3.961 bidang tanah ini tersebar di 50 desa dari 11 kecamatan," paparnya.
Baca juga: Sampai Kapan Masa Kerja Panwascam? Bawaslu Jateng : Bisa Diperpanjang hingga Pilkada Sragen 2024
Baca juga: Inilah Penerima Uang Ganti Tol Solo-Jogja Terkecil : Hanya Rp 2,8 Juta untuk Tebus 3 Meter Tanahnya
Kemudian, kata Sulis, bagi warga yang tanahnya terdampak tol namun belum menerima pencairan UGR, dirinya meminta agar tetap bersabar untuk menunggu.
Sebab, saat ini, pihaknya juga masih menunggu persetujuan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk melakukan pembayaran tanah warga yang belum tersebut.
Camat Jogonalan, Sutopo mengatakan untuk wilayah Kecamatan Jogonalan terdapat 8 desa yang digilas proyek Trans Jawa itu.
Adapun delapan desa itu yakni, Desa Tambakan, Tangkisanpos, Prawatan, Somopuro, Joton, Wonoboyo, Granting dan Dompyongan
"Sejauh ini yang sudah menerima UGR yakni warga Tangkisanpos dan Somopuro, Granting dan Prawatan," jelasnya.
Untuk warga lainnya, lanjut Sutopo diminta untuk bersabar menunggu proses pembayaran.
"Yang sudah menerima UGR itu beberapa sudah membongkar rumah atau bangunannya secara mandiri, kalau yang belum menerima sabar dulu sambil menunggu jadwalnya," tukasnya.