Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Ribuan Pengurus Masjid dari Muazin hingga Khatib di Karanganyar Diusulkan Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Ribuan takmir masjid seperti muazin, khatib, dan lain sebagainya di Karanganyar bakal didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Ketua Lembaga Takmir Nadhlatul Ulama (LTM NU) Kabupaten Karanganyar Jumhari. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ribuan orang yang menjadi takmir masjid dan musala di Kabupaten Karanganyar masih belum terdaftar dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Lembaga Takmir Nadhlatul Ulama (LTM NU) Kabupaten Karanganyar, bakal mendaftarkan ribuan muazin masjid dan musala NU ke program BPJS Ketenagakerjaan.

Ketua LTM NU Karanganyar Jumhari mengatakan ada 180 masjid NU di Karanganyar.

"Dari ratusan masjid NU, ada ribuan yang mengabdi di masjid tersebut seperti para pengurus masjid, marbot, muazin, khatib hingga takmir akan kami ikutkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," kata Jumhari kepada TribunSolo.com, Minggu (16/10/2022).

Jumhari mengaku saat ini dirinya tengah mendata jumlah mereka yang akan diusulkan menerima BPJS Ketenagakerjaan.

Dia menuturkan, iuran BPJS ini nantinya diusulkan akan diambilkan melalui infak masjid.

"Mereka ini kan pekerja non upah yang belum terjamin keselamatan saat melaksanakan aktivitasnya, jadi perlu dikaver kecelakaan kerja dan kematian, " ucap Jumhari.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Karanganyar, Gunadi Hery Urando, mengatakan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga saat ini masih didominasi pekerja. 

Dia menuturkan takmir, muazin dan pengurus masjid serta musala berhak ikut dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Boyolali Sediakan Rp 4 Miliar untuk Masyarakat Kurang Mampu yang Tak Terdaftar BPJS dan KIS 

"Mereka yang belum bergabung dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan belum terlindungi jika terjadi kecelakaan kerja, bisa saja mereka mengalami kecelakaan saat beraktivitas seperti mau ke masjid," ucap Gunadi.

Gunadi mengaku tengah berupaya mengikutsertakan mereka dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. 

Ia menyebutkan salah satu upayanya yaitu, berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta sejumlah organisasi masyarakat di Kabupaten Karanganyar.

"Tercatat di Kabupaten Karanganyar, terdapat 3.500 masjid dan musala, di setiap masjid terdapat pengurus, takmir, muazin, dan marbot, jika dihitung, keberadaan mereka berjumlah ribuan orang," kata Gunadi.

Dia mengatakan telah mendorong mereka agar mereka bisa terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sehingga jaminan keselamatannya bisa terlindungi atau terkover.

Ia menuturkan, iuran yang dibayar setiap bulannya sekitar Rp 16.800 per bulan.

"Itu sudah terjangkau,  sudah termasuk dua jaminan, yaitu kecelakaan kerja dan kematian," kata Gunadi.

Saat ini, dia mengatakan penjajakan serius program kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tersebut tengah dilakukan dengan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Karanganyar

Dia juga mulai melakukan sosialisasi program tersebut ke kecamatan-kecamatan.

"Rencananya, November nanti, akan digelar rakor, kami akan melakukan sosialisasi kepada perwakilan pengurus masjid di Kabupaten Karanganyar sekaligus penyerahan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis," pungkas Gunadi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved