Berita Boyolali Terbaru
Askab Boyolali Setuju Jika Ada KLB PSSI, Alasannya : Sebagai Bentuk Tanggungjawab Tragedi di Malang
Ketua Askab PSSI Boyolali, Kukuh Hadiatmo menyatakan sepakat dengan rekomendasi TGIPF itu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO. COM, BOYOLALI - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal tragedi Stadion Kanjuruhan Malang sudah memberikan rekomendasi.
Pengurus PSSI 2019-2023 diusulkan diganti sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden yang menewaskan 135 orang.
Ketua Pelaksana Harian Assosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Boyolali, Kukuh Hadiatmo menyatakan sepakat dengan rekomendasi TGIPF itu.
Sesuai mekanismenya, pergantian pengurus sebelum masa jabatan habis dilakukan melalui musyawarah luar biasa (KLB).
“Saya setuju dengan TGIPF. Kalau saya sih tidak masalah dengan KLB (PSSI),” kata Tatang kepada TribunSolo.com, Senin (24/10/2022).
Menurut Manager Persebi Boyolali itu pergantian pengurus di tubuh PSSI ini sebagai bentuk tanggungjawab moral seperti yang direkomendasikan oleh TGIPF.
Sebab, korban jiwa yang begitu banyak pengurus PSSI juga harus memiliki rasa tanggungjawab.
Hanya saja, jika digelar KLB PSSI pasti bakal berdampak pada kelangsungan sepak bola Indonesia.
Baca juga: Suarakan KLB, Suporter Yakinkan Persis Solo Tidak Akan Sendirian : Bisa Saja Turun ke Jalanan
Liga 1, 2 dan 3 yang dihentikan sementara tak tau kapan bakal dimulai.
Sebab, KLB juga pasti memakan waktu yang cukup lama.
Perubahan struktur di tubuh PSSI bisa mempengaruhi agenda PSSI, termasuk Liga Indonesia Baru (LIB).
"Yang jelas kalau KLB ada berdampak bagi klub-klub," jelas dia.
Suporter Dukung KLB
Persis Solo tidak akan sendirian saat melayangkan surat ke PSSI di mana salah satu poinnya mendorong penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB).