Berita Solo Terbaru
Kayuhan Becak Terakhir Pria Sebatang Kara di Solo : Meninggal di Emperan Toko, Sempat Mengeluh Batuk
Tukang becak ditemukan meninggal di samping becaknya di kawasan Pasar Gading, Kota Solo.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perjalanan Stefanus Agung Nugroho harus berakhir.
Pria 48 tahun itu menghembuskan napas di atas becak yang setiap hari digunakan untuk mencari nafkah.
Tukang becak itu ditemukan tak bernyawa di samping Pasar Gading, Kota Solo, Rabu (26/10/2022).
Menurut tukang parkir di kawasan itu, Mardi (52) korban sempat mengeluh sesak napas dan kondisi kakinya penuh luka.
Warga asal Jatiteken RT 3 RW 5 Mojolaban Sukoharjo ini hidup sebatang kara tanpa istri dan anak.
"Batuk dan sesak sudah dialaminya sejak beberapa waktu lalu," kata dia kepada TribunSolo.com.
Namun, ia memilih tetap menarik becak yang dipinjamnya dari Supardi.
Supardi meminjami becaknya karena kasihan. Selama sekitar dua minggu becaknya dipinjam tanpa ada bagi hasil.
Saya pinjami karena kasihan orang nggak punya kenal di jalan.
“Dulu biasanya Agung tidur di Gereja San Inigo Dirjodipuran Gajahan itu terus sekarang pindah ke Jati Tengen Mojolaban," kata dia.
Baca juga: 650 Paket Sembako Dibagikan di Klaten, Sasar Masyarakat Kecil : Tukang Becak, Kuli hingga Ojol
"Ini posisi dia sudah mau pulang karena sekarang kan memutar saya kira dia nggak kuat terus ke toko tadi,” tambah Mardi.
Sekitar pukul 15.30 Mardi sempat melihat korban bersandar di pintu toko.
"Nafasnya tersengal-sengal lalu saya tinggal cari makan tapi saya nengok sini dulu saya lihat kok sudah terlentang mangap (menganga) mulutnya," jelasnya.
Begitu melihat ia sudah tidak bernyawa ia segera menghubungi pihak berwajib.