Berita Boyolali Terbaru
Hujan Bukan Kendala Pembangunan Tol Solo-Jogja, Progres dari Banyudono-Ngawen Klaten Tembus 43 %
Pembangunan Tol Solo-Jogja seksi 1.1 terus dikebut pengerjaannya oleh PT Adhi Karya meski memasuki musim penghujan
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tol Solo-Jogja menjadi salah program nasional yang dikebut pengerjaannya.
Intensitas hujan yang tinggi sebenarnya cukup mengganggu proses proyek pekerjaan.
Terlebih lagi, ada banyak titik yang butuh elevasi yang tinggi sehingga diperlukan material tanah kwari untuk meningkatkan jalan.
Padahal, kalau hujan seperti ini, proses kontruksi itu tak bisa dikerjakan.
Baca juga: Underpass Tol Solo - Jogja di Boyolali Jadi Sasaran Vandalisme, Ada Coretan dan Kata Kotor
Selain berakibat pada penurunan kualitas, material tanah yang basah tak memungkinkan dibawa truk dump dan pemadatan dengan alat berat.
Namun demikian, bukan berarti proses pekerjaan harus dihentikan gara-gara hujan itu.
Project Produksi Manager (PPM), PT Adhi Karya, Eko Prabowo selalu mengatakan hujan tak menjadi halangan bagi pelaksanaan.
PT Adhi Karya selaku pelaksana pembangunan Tol Solo-Jogja, Seksi 1.1 terus melakukan upaya agar tetap bisa melakukan pekerjaan ditengah tingginya guyuran hujan ini.
"Hujan sejak dulu sudah ada. Sehingga bukan alasan bagi kami untuk tak mengejar target capaian," kata Eko, kepada TribunSolo.com, Kamis (10/11/2022).
Ada beberapa strategi yang diterapkan selama musim hujan ini.
Baca juga: Jalan di Klinggen Boyolali Tertutup Tanah Uruk Dampak Proyek Tol Solo - Jogja, Warga Kesulitan
Antara lain, penggeseran jam kerja, pembangunan titik-titik yang bisa dikerjakan hingga menggunakan jalan alternatif dalam proses penimbunan tanah uruk ini.
"Jam kerja misalnya, pengurukan mulai jam 8. Karena tanah masih basah digeser jadi jam 10," kata dia.
"Kemudian untuk kontruksi pengecoran yang bisa dilakukan malam hari, kali ini dilakukan mulai sore. Yang penting tidak pagi atau siang hari," jelasnya.
Kemudian mobilitas truk material cukup terbantu dengan jalan yang sudah dilakukan pengecoran.
Sehingga sudah mampu digunakan sebagai jalan kerja.
"Ini kan sebagain jalan sudah banyak yang di cor. Sehingga bisa untuk jalan kerja," tambahnya.
Baca juga: Kades Kuwiran Boyolali Curhat : 5 Gedung Diganti Rugi Tol Solo-Jogja Semiliar, Buat Bangun Tak Cukup
Dia menambahkan, saat ini progres pembangunan tol Solo-Jogja seksi 1.1 sepanjang 22,3 km sudah mencapai 43 persen.
Jalan tol yang dikerjakan ini menyambungkan dengan tol Semarang-Solo, hingga exit tol Ngawen.
"Kita itu punya 3 exit tol yang harus kita bangun. Pertama Banyudono, Karanganom dan Ngawen, Klaten," tambahnya.
Selain itu, seksi 1.1 ini juga memiliki tanggung jawab membangun 24 Fasilitas umum dan Fasilitas Sosial yang terdiri dari jalan desa dan saluran irigasi.
"Fasos dan Fasum ini kita lebih dahulukan pembangunanannya. Termasuk Bok Curvert di Kliteh, Jatirejo Sawit yang saat ini sudah bisa dilalui," pungkasnya.
(*)