Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Membina Difabel Tanpa Henti, Amal Kebaikan Pertamina Abadi

Workshop Pertamina Kresna Patra di Boyolali mempunyai cerita tersendiri, karena banyak meluluskan difabel sehingga memiliki keahlian menjahit.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Daryono dan Rosyid di depan Workshop Pertamina Kresna Patra di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Lokasi workhop syahdu di kawasan sungai. Kedua difabel itu sudah mandiri. 

PT plat merah itu juga bekerjasama dengan Pemkab Boyolali, PT Pan Brothers dan Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB).

Di mana kolaborasi banyak pihak, menjadikan Kresna Patra lebih berwarna.

Penampakan Workshop Pertamina Kresna Patra di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Lokasi itu sudah meluluskan banyak difabel menjadi pekerja profesional dan UMKM di rumahnya.
Penampakan Workshop Pertamina Kresna Patra di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Lokasi itu sudah meluluskan banyak difabel menjadi pekerja profesional dan UMKM di rumahnya. (TribunSolo.com/Asep Abdullah)

Maklum, sebelum kedatangan PT Pertamina, saat itu Sri Setyaningsih masih berusaha sendiri, baik itu menyediakan workshop seadanya, mesin jahit pas-pasan hingga mengeluarkan uang sendiri dari dompetnya.

"Saya jadikan rumah yang dulu masih pagar getek, lantai tanah dan atap bocor-bocor untuk menyatukan teman-teman difabel itu," kata dia.

Tapi kehendak Tuhan begitu indah, di mana Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina menyasar Kresna Patra.

Sama seperti Workshop Sriekandi Patra di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali yang sudah bertahun-tahun lamanya dibina Pertamina.

Ya, jauh sebelum Kresna Patra.

Di mana di Sriekandi Patra selama ini membina ratusan difabel di berbagai daerah.

Bu Sri sapaan akrabnya, merasa beruntung diranggul Pertamina karena tak hanya menyulap tempat workshop menjadi sangat layak hingga sarana dan prasarana.

Rumah yang sebelumnya pagar rudah rapuh-rapuh, dibangun jadi tembok, mesin jahit yang pas-pasan hanya 3 unit menjadi 15 unit.

"Sudah sangat layak, rumah diperbaiki, dibuatin toilet. Dulu toilet seperti di kali hanya ditutupi kain saja. Dibangun jadi sangat manusiawi," paparnya.

Pertamina kata Bu Sri, membuktikan jika perusahaannya berkelas tidak hanya sekedar kasihan dan memenuhi UU tentang Penyandang Disabilitas.

Baca juga: Biodata Atmaji Priambodo, Atlet Difabel Angkat Berat Sragen : Dulu Jual Koran, Kini ASN Berprestasi

Baca juga: Keren, Atlet Difabel Asal Sragen Bawa Pulang 4 Medali Emas dan 1 Perunggu dari ASEAN Para Games 2022

Pasalnya pembinaan berkelanjutan selama dua tahun ini dilakukan tanpa henti bak air mengalir di sungai tanpa tepi.

"Tenaga kerja difabel yang lulus uji kompetensi di Kresna Patra dan uji di PT Pan Brothers, jika lolos ya bisa masuk perusahaan," jelas dia.

Hasilnya nyata, di mana kata Bu Sri selama dua tahun ini sudah ratusan difabel yang mendapatkan pelatihan hingga memiliki kemampuan menjahit.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved