Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Muktamar Muhammadiyah

Tarian Raditya Mencerahkan Semesta, Bakal Tampil di Opening Muktamar Muhammadiyah di Stadion Manahan

Opening Muktamar Muhammadiyah bakal menampilkan banyak penampilan menarik. Satu di antaranya adalah Tarian Raditya Mencerahkan Semesta.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Eka Fitriani
Penari saat gladibersih Opening Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Stadion Manahan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Karya tari bertema Raditya Mencerahkan Semesta yang diikuti 300 penari memiliki arti membangun spirit Muhammadiyah.

Tarian ini bakal ditampilkan saat pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Stadion Manahan besok, Sabtu (19/11/2022).

“Tarian Raditya Mencerahkan Semesta mengandung arti bahwa apa yang menjadi spirit dari Muhammadiyah, bahwa sang surya atau matahari mencerahkan semesta,” kata Koreografer tari Raditya Mencerahkan Semesta, Wasi Bantolo, Jumat (18/11/2022) siang.

“Bagaimana pancaran dari Muhammadiyah menyebar ke seluruh semesta yang ada di seluruh Indonesia maupun dunia,” katanya.

Dosen Prodi Seni Tari ISI Surakarta tersebut membeberkan bahwa konsep tari Raditya Mencerahkan Semesta ini merupakan tarian tunggal yang berisi 12 tari dari kebudayaan daerah di Indonesia.

Dalam satu tarian Raditya Mencerahkan Semesta, nantinya penonton bisa melihat ada kebudayaan tari Indonesia.

Sebanyak 12 tarian tersebut menunjukkan visualisasi 12 cahaya yang merepresentasikan keberadaan Muhammadiyah yang berada di mana-mana.

“Muhammadiyah menghadirkan visual kebudayaan-kebudayaan tari itu seperti mempelihatkan perkembangan Muhammadiyah ada di wilayah nusantara,” katanya.

“Bahkan dunia, karena kami menghadirkan visual yang mewakili keberadaan Muhammadiyah di luar negeri,” katanya.

Baca juga: 300 Penari dari Berbagai PTM Indonesia Bakal Meriahkan Opening Muktamar Muhammadiyah di Manahan

Tari Raditya Mencerahkan Semesta memang mengambil ide dari elemen visual pancaran matahari yang disampaikan melalui visualisasi penari maupun properti yang dikenakan penari.

Dari persebaran tersebut, pihaknya ingin menjelaskan, bahwa moderasi itu berkembang ada dimana-mana, matahari bersinar, moderasi berada di setiap tempat.

“Besok kan kita tampil pagi, sehingga harus memanfaatkan kostum, properti bahkan kita akan memanfaatkan cahaya matahari yang muncul,” katanya.

Tarian ini diikuti 300 penari dari 7 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) atau Perguruan Tinggi Akademik (PTA).

Penari tersebut berasal dari Sumatera utara, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Sorong, Yogyakarta dan Solo.

Pembukaan Muktamar 48 Muhammadiyah Aisyiyah di Stadion Manahan Solo sendiri akan digelar mulai pagi hari yakni 8.00 WIB – 11.30 WIB. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved