Muktamar Muhammadiyah
Tujuh Arah Muhammadiyah ke Depan, Haedar Nashir : Kuatkan Amal Usaha hingga Dakwah Sasar Milenial
Pleno pertama Muktamar ke-48 Muhammadiyah dibuka langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Sabtu (19/11/2022).
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pleno pertama Muktamar ke-48 Muhammadiyah dibuka langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Sabtu (19/11/2022).
Pleno digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS yang dimulai sekitar pukul 15.15 WIB.
Memulai acara pleno, Haedar Nashir menyampaikan pidato iftitah di depan 2.700an peserta pleno.
Pertama ia menyampaikan belasungkawa terhadap tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berpulang.
Topik yang Haedar Nashir bawakan berkaitan dengan gerak berkemajuan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Dimana seluruh komponen Muhammadiyah dari tingkat pusat hingga terbawah bahu-membahu mengatasi wabah tersebut.
"Alhamdulillah di tengah beban berat covid-19 seluruh komponen Muhammadiyah bergerak aktif selain mengatasi wabah juga menjalankan usaha pergerakan tanpa kenal lelah," terang dia.
Baca juga: Begini Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Muhammadiyah di Muktamar Muhammadiyah 2022 : Pakai E-Voting
Baca juga: Penggembira Asal Wonosobo Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Meriahkan Muktamar Muhammadiyah di Solo
"Mulai dari Muhammadiyah pusat sampai ranting, Aisyiyah dan organisasi otonom lainnya semuanya berkolaborasi ke dalam maupun keluar dalam kebersamaan, sehingga beban terasa lebih ringan," tambahnya.
Selama kurang lebih tujuh tahun terakhir, Muhammadiyah dan Aisyiyah konsisten menjalankan misi dakwar dan tajdid melalui segala usaha keagamaan dan kemasyarakatan.
Dengan itulah, Muhammadiyah memiliki keunggulan amal usaha diberbagai bidang yang banyak memperoleh pengajuan, kepercayaan dan kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia dan dunia.
Salah satunya seperti yang diketahui, program internasionalisasi Muhammadiyah kini juga memasuki babak baru.
Haedar Nashir juga merinci agenda ke depan Muhamadiyah.
Pertama yakni peneguhan paham keislaman dan ideologi Muhammadiyah, kedua penguatan dan penyebarluasan pandangan Islam berkemajuan, kemudian yang ketiga memperkuat dan memperluas basis umat di akar-rumput.
"Agenda keempat mengembangkan Amal Usaha Umat unggulan dan kekuatan ekonomi, kelima yakni berdakwah bagi milenial, generasi Z dan generasi alpha, keenam reformasi kaderisasi dan diaspora kader ke berbagai lingkungan dan bidang kehidupan, terakhir digitalisasi dan intensitas internasionalisasi Muhammadiyah," tambahnya.