Gempa Bumi di Cianjur
Kisah Pilu 6 Murid Madrasah, Tewas saat Belajar karena Tertimpa Reruntuhan Gempa Cianjur
Enam murid tersebut meninggal dunia, rata-rata mendapat luka berat di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan gempa Cianjur.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, CIANJUR -- Nasib nahas menimpa enam murid Madrasah Diniyah Ibnu Ajudin Al Yasin di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Mereka tertimpa reruntuhan akibat gempa bumi Senin (21/11/2022) siang saat masih belajar di kelas.
Akibatnya, enam murid tersebut meninggal dunia, rata-rata mendapat luka berat di bagian kepala.
Baca juga: Gempa Cianjur Sebabkan 46 Korban Tewas, BMKG Beri Penjelasan Kenapa Sampai Ada Kerusakan Hebat
Kepala Desa Cikancana Asep Saepul Rahmat menyebut, selain enam korban meninggal dunia, sebanyak 100 warganya menderita luka ringan hingga luka berat.
Rumah yang mengalami kerusakan di daerah ini adalah 150 rumah dan masih di-update karena beberapa jalan sulit ditembus akibat gempa.
"Saat ini warga butuh tenda karena hampir semua rumah rusak hingga warga tak bisa lagi masuk ke rumah terutama di Kampung Cibeleng Hilir," ujar kepala desa.
Warga lantas mendirikan tenda darurat swadaya dan menanti bantuan logistik, genset, dan selimut di tenda RT 02, RT 03, RT 01, dan RT 04.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara: Satu Orang Meninggal Puluhan Luka-luka
"Warga masih bingung, namun beberapa di antara memilih akan mengungsi ke tempat saudaranya, namun banyak yang tinggal di tenda darurat," ujar Asep.
Enam jenazah murid Ibnu Ajudin Al Yasin akan dikebumikan di Kampung Cibeleng Hilir.
Satu jenazah sudah siap dikuburkan sementara lima lainnya masih berada di rumah sakit.
Jumlah Korban Bertambah Jadi 56 Orang
Hingga pukul 17.34 WIB, korban gempa di Cianjur bertambah menjadi 56 orang, yang mana 40 di antaranya adalah anak-anak.
Selain itu, terdapat kurang lebih 700 orang menglamai luka-luka akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6.
Data korban gempa Cianjur disampaikan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman yang dikutip dari TribunJabar.
"Korban meninggal dunia saat ini kembali bertambah menjadi sebanyak 56 jiwa, dan 700 orang mengalami luka-luka,"
"Korban yang meninggal dunia, tewas lokasi kejadian, dalam pejalanan ke rumah sakit, dan saat mendapatkan penganan medis," kata Herman Suherman.
Baca juga: Momen Pilu Seorang Wanita Rayakan Ulang Tahun di Kuburan: Ayah Ibu Kakak Adik Meninggal Karena Gempa
Sebagai informasi, korban gempa bumi yang mengalami luka rata-rata luka ringan pada bagian kepala hingga mengalami patah tulang.
Mobil ambulans serta para relawan terus berdatangan untuk menolong dan membawa korban yang terluka akibat tertimpa bangunan.
Hal tersebut memungkinkan bertambahnya korban akibat gempa bumi ini.
"Kemungkinan korban masih akan terus bertambah, karena ambulans masih berdatangan ke rumah sakit. Puluhan korban yang dibawa ke RSUD Cianjur terpaksa di rawat di area parkir," lanjut Herman.
Selain itu, ada juga beberapa kecamatan yang berdampak parah dari gempa bumi ini.
Berdasarkan laporan sementara, ada lima kecamatan antara lain Cugenang, Pacet, Warungkondang, Cianjur, dan Cipanas.
"Beberapa wilayah terdampak gempa saat ini masih terisolasi karena karena jalan dan gempat yang terputus," sambung Herman.
(*)