Berita Terbaru Sragen
Apotek Sukowati Milik BUMD Karanganyar Ditutup: Selalu Merugi, Manajemen Buruk dan Barang Tak Laku
Pemkab Karanganyar telah menerjunkan tim audit independen untuk menginvestigasi carut marut Apotek tersebut.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan menutup Apotek Sukowati secara permanen.
Pasalnya, satu badan usaha milik daerah BUMD Kabupaten Karanganyar tersebut merugikan Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
Pemkab Karanganyar telah menerjunkan tim audit independen untuk menginvestigasi carut marut Apotek tersebut.
Baca juga: Gedung Baru TribunSolo.com Resmi Beroperasi, CEO Dahlan Dahi dan Bupati Karanganyar Potong Pita
Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Karanganyar, Asih Handayani mengatakan jajaran manajemen Apotek Sukowati sudah dilakukan investigasi dan diaudit oleh tim audit independen selama sebulan terakhir.
"Terkesan ditutup apoteknya, namun sebenarnya belum resmi tutup, pegawai apotek membuka pintunya sedikit untuk keluar masuk tim independen yang mengaudit personal maupun kelembagaan," ucap Asih, kepada TribunSolo.com, Rabu (14/12/2022).
Asih mengatakan hasil audit tersebut akan disampaikan ke pemilik usaha alias Pemkab Karanganyar.
Dia menuturkan hasil tersebut itu akan menjadi bahan evaluasi jelang penutupannya.
Baca juga: Cerita Keluarga di Karanganyar Selamat dari Longsor: Sutarjo Teriak saat Tanah Hendak Timpa Rumah
Ia menjelaskan usaha tersebut selalu merugikan pemda karena manajemen yang buruk dan jualannya tak laku.
"Saat ini sudah ditutup sebulan untuk sementara, hasil audit akan dievaluasi kemudian dibuat naskah akademik Raperda, saat ini manajemen Apotek Sukowati sedang melayani auditor," kata Asih.
Dia mengatakan, usaha Apotek tersebut sudah belasan tahun bertahan dengan bisnis yang tertatih.
Ia mengaku Pemda sudah menunaikan kewajibannya dengan penyertaan modal meski tidak rutin tahunan.
"Kemungkinan Januari 2023 perda pembubaran Apotek Sukowati digodok, di situ akan jelas semua tentang apotek itu sehingga disudahi," kata Asih.
Baca juga: Kouta Pupuk Subsidi 2023 Dikurangi, Petani di Karanganyar Diminta Gunakan Pupuk Organik
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, selama beberapa tahun ini, Apotek Sukowati mengalami banyak persoalan.
Dia menuturkan secara bisnis tidak menguntungkan akibat persaingan apotek yang cukup tinggi di Karanganyar.