Kuliner Solo

Kuliner Wonogiri : Pepes Ikan Nila, Bumbu Rempahnya Terasa, Syahdu di Pinggir Waduk Gajah Mungkur

Warung di pinggir Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjual pepes ikan nila yang rasa rempahnya terasa.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Penampakan pepes ikan nila di warung di pinggir Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ikan dibungkus dengan daun pisang yang di dalamnya sudah dilumuri bumbu rempah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bicara ikan, Wonogiri-lah gudangnya.

Ya, di sana ada Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang menjadi tempat budidaya ikan nila.

Ikan itu bisa diolah menjadi berbagai macam kuliner yang memanjakan lidah.

Tak hanya digoreng, dibikin bothok maupun diolah menjadi ikan bakar, ikan nila juga bisa diolah menjadi sajian yang lezat yakni pepes.

Salah satu warung yang menjual bothok ikan nila yaitu Rumah Makan Nila Kencana yang berada di Jalan Raya Wonogiri-Pracimantoro, Desa Sendang.

Seperti kebanyakan olahan pepes pada umumnya, bahan utama yakni ikan nila dimasak dengan cara dikukus yang sebelumnya dibungkus dengan daun pisang.

"Kalau di tempat kami, setelah dipanen, ikan dibersihkan kemudian dilumuri bumbu rempah dan dibungkus daun pisang, kemudian baru dikukus," kata pemilik, Sugiyanto, kepada TribunSolo.com, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Kisah Pria Asal Ceper : Dulu Nyaris Jadi Pengantin Bom Bunuh Diri, Kini Bebas Jualan Ikan Hias

Baca juga: Kuliner Boyolali : Tumpang Cingur-Koyor di Ampel, Rumahan Tapi Berkali-kali Jokowi Beli Lewat Utusan

Tak sampai disitu, ada satu proses lagi sebelum pepes ikan nila itu sampai di meja pelanggan, yakni dibakar menggunakan arang.

Pembakaran tersebut bertujuan untuk menambah citarasa pepes, lebih lagi pepes dibungkus menggunakan daun pisang sehingga bisa dibayangkan betapa wanginya aroma pepes itu.

Di warung Sugiyanto, satu porsi ikan pepes dibanderol seharga Rp 22 ribu.

Dengan harga itu pembeli, mendapat satu ekor utuh pepes ikan nila penuh dengan bumbu serta satu ceting nasi putih.

"Yang dipakai ikan segar, di tempat kita tanpa ada proses pengawetan. Karena punya kolam sendiri, jadi panen secukupnya, jika kurang ambil lagi," jelasnya.

Omongan Sugiyanto itu benar-benar terbukti, sebab ikan nila yang disajikan benar-benar segar. Belum lagi dengan bumbu yang melimpah, aroma amis ikan akan hilang.

Pepes nila di warung Sugiyanto dibuat lumayan pedas, jika pengunjung merasa kurang pedas, bisa meminta tambahan sambal.

Menyantap pepes ikan nila menjadi lebih nikmat karena sambil menikmati hembusan angin di tepi Waduk Gajah Mungkur.

"Kalau pepes tiap hari ada yang mencari, hanya masih kalah dengan ikan bakar. Ikan bakar tetap permintaannya lebih banyak," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved