Berita Sukoharjo Terbaru
Operator Seluler Tak Berhenti Menyala, Gitar Ngrombo Sukoharjo Mendunia
Puluhan tahun lamanya, ribuan orang di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo menggantungkan nasib dari gitar.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
"Pusing tujuh keliling. Sempat vakum setahun karena awal-awal bingung cari pembeli," tuturnya.
Ternyata dari rehatnya hampir setahun, Narto seakan tak bisa jauh dari dunia gitar.
Ayah satu anak itu kemudian menghidupkan usahanya yang sempat vakum tersebut.
Singkatnya, beruntung saat itu tahun 2007 operator seluler, internet dengan media sosial-nya (medsos) menyapa dalam kehidupannya.

Salah satunya operator Tri yang kemudian marger dengan PT Indosat Ooredoo Tbk atau bernama Indosat Ooredoo Hutchison.
"Titik balik ada di tahun itu, mulai dari coba-coba manfaatkan HP dan medsos, meski saat itu saya akui sempat gaptek," terang dia.
"Saya pelajari, tak malu tanya sana tanya sini gimana caranya manfaatkan medsos," jelasnya.
Hasilnya nyata, bahkan di luar dugaannya.
Gitar hasil buatannya yang dipasarkan di online itu, ternyata nyantol di berbagai pulau, mulai Sumatera, Kalimantan, Bali hingga Palembang.
Dia menyadari, pola pemasaran akhirnya diubah total sehingga tidak hanya menunggu, tetapi jemput bola sang calon pembeli melalui platform digital.
"100 gitar sayur dan jumbo ludes terjual melalui online, baik Facebook maupun aplikasi jual beli. Bahkan bisa lebih dari itu," ungkap dia bangga.
Bicara pendapatan, jangan ditanya, hasilnya rata-rata tinggal dikalikan Rp 150.000 untuk gitar sayur dan Rp 290.000 untuk gitar jenis jumbo.
Kerja kerasnya pun membuahkan hasil.
Meski pertama kali dikerjakan sendiri serta dibantu sang istri, tetapi akhirnya mempekerjakan sejumlah orang karena banjir orderan.
Bahkan jika ramai, sampai mengambil gitar dari perajin lainnya di kanan dan kiri rumahnya.