Keraton Solo Ricuh
Upaya Mediasi Konflik Keraton Solo, Dua Kubu Tanggapi Berbeda: LDA Setuju, Pihak PB XIII Menolak
Upaya mediasi dari Pemkot Solo dan Polresta Solo mendapat berbagai tanggapan dari dua kubu. Ada yang setuju dan ada yang tidak.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo maupun Polresta Solo sama-sama sedang menjalin komunikasi agar kedua kubu bertemu.
Namun, ternyata tidak semua sepakat untuk melakukan mediasi.
Kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat justru sepakat melakukan mediasi.
Putri Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII GRAy Devi Lelyana Dewi menyambut baik upaya ini.
"Kalau saya dengan senang hati akhirnya ada angin segar pemerintah membukakan jalan memfasilitasi mediasi menyelesaikan konflik. Kita tunggu saja nanti mudah-mudahan berjalan lancar dan selesai konflik ini," tuturnya saat ditemui di Mapolresta Solo, Minggu (25/12/2022).
Menurutnya, konflik berkepanjangan inilah yang membuat berbagai aset cagar budaya tidak terurus.
Ia berharap dengan rekonsiliasi Kasunan Surakarta dapat lebih fokus merawat aset budayanya.
Baca juga: Polisi Akan Mediasi Dua Kubu Keraton Solo, KRA Dani: Mediasi Urusan Keraton
"Kasihan Sinuhunnya, kasihan cagar budayanya karena semakin terlantar. Yang kita perjuangkan sebenarnya menjaga cagar budaya tersebut," ungkapnya.
Sayangnya, kubu yang mewakili PB XIII menolak mediasi ini.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo KRA Dani Nuradiningrat secara tegas menolak karena tindakan kekerasan yang diterima oleh pihaknya sudah tidak bisa ditoleransi.
"Kita diserang anarkis terus disarankan mediasi ini gimana framing-nya?" tegasnya saat dihubungi.
Lagipula, sebagai seorang raja, tidak sepantasnya duduk sejajar dengan kerabat-kerabatnya yang berkedudukan lebih rendah.
"Apakah abdi dalem, sentono, putra putri Sinuhun satu derajat dengan Sinuhun secara adat? Kalau mediasi itu kan setara," sergahnya. (*)