Berita Solo Terbaru
Cerita Kapolresta Solo soal Berkali-kali Muncul Isu Klitih : Dicek, Ternyata Tak Terjadi Apa-apa
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi memperingatkan bagi para pihak yang menyebarkan isu klitih untuk berhati-hati.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jangan sembarangan menyebarkan pesan soal klitih di Kota Solo.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi memperingatkan bagi para pihak yang menyebarkan isu klitih untuk berhati-hati.
Sebab, mereka bisa dituduh penyebaran berita bohong atau bahkan teror.
"Memviralkan di medsos kontra-produktif. Bisa kita tuduh penyebaran berita bohong atau bahkan teror. Ada banyak cara lain yang tidak menimbulkan kegaduhan," jelasnya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/12/2022).
Sebab, beberapa kali beberapa kasus yang viral di media sosial ternyata setelah dicek tidak terjadi apa-apa.
"Faktanya kami cek di lapangan tidak ada hal tersebut. Jika anda menyebarkan isu yang tidak bertanggung jawab anda harus siap menanggung konsekuensinya," terangnya.
Polresta Solo saat ini membuka Call Center Tim Sparta Sat Sabhara di nomor 08112957110.
Baca juga: Tutup Tahun, Ribuan Liter Miras dan Knalpot Brong Hasil Razia di Solo Dimusnahkan
Baca juga: Respon Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi Soal Beredarnya Kabar Klitih di Solo : Tidak Benar
Kombes Pol Iwan berharap kanal aduan ini dapat dimanfaatkan masyarakat jika mendapati informasi yang berpotensi terjadi tindak kejahatan.
"Bagi yang menemui menyaksikan di depan matanya potensi berbuat kejahatan jalanan segera laporkan kepada kami. Harapan kami tidak untuk dipublikasi di medsos. Ada kami yang menindaklanjuti," tuturnya.
Ia pun menegaskan tidak ada ruang untuk kekerasan, intoleransi dan radikalisme di Kota Solo.
Ia berharap masyarakat dapat bertanggung jawab atas informasi yang ia sebarkan.
"Kami ingatkan kepada seluruhnya. Jangan sekali-sekali membawa isu yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Dengan demikian, tidak ada informasi yang menimbulkan keresahan.
"Jika memang ada yang mengalami gangguan silahkan langsung sampaikan kepada kami. Bukan menyebar di medsos yang menimbulkan keresahan," tuturnya. (*)