Pandemi dan Cerita Menyayat Hati di Tuksongo : 'Sampai Beli Beras Saja Sulit, Kini Sudah Bangkit'
Desa Wisata Tuksongo di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki cerita tersendiri saat bangkit.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Begitu selama berbulan-bulan saat wisata benar-benar ditutup karena ganasnya Covid-19.
Kondisinya sepi dan sunyi, para pedagang baik di kios maupun di jalanan lesu.
"Sudah tak bisa berkata-kata saat itu. Ya sudah akhirnya jualan baju keliling. Ya sampai Boyolali hingga Klaten," terangnya.
Ternyata Tuhan masih berpihak, di mana pandemi berangsur-angsur sirna, PPKM pun dilonggarkan.
Perlahan normal, Wawan pun menjadi sopir VW, yakni kendaraan yang disewakan kepada wisatawan dengan menawarkan keliling Borobudur.
Salah satunya foto-foto dengan latar belakang Bukit Menoreh yang hanya ada di Tuksongo.
"Dari situ, semakin hari semakin ramai. Saya senang karena ada pendapatan lagi untuk anak istri dan orangtua. Lebih dari cukup," aku dia.
Pendamping Kampung Berseri Astra (KBA) Tuksongo Magelang, Andri Dri Afiyanto menerangkan, Tuksongo memiliki aneka unggulan yang ditawarkan kepada wisatawan.
Mulai dari suasana alam Bukit Menoreh, budaya dan kesenian, keliling memakai VW unik, 20 homestay hingga eneka UMKM makanan khas gula aren hingga mie lethek.
Bahkan event-event kesenian sering digelar untuk membangkitkan gairah wisata, seperti festival seni hingga Balkonjazz.
"Banyak dari Jakarta, tamu kelompok atau keluarga. Ya datang, tidur di homestay, disajikan tari topeng ireng saat tiba dan sajian-sajian lain," aku dia.
Di mana topeng ireng menurut di asli dari daerah tersebut yang lahir secara turun temurun sejak tahun 1935 yang lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari kesenian itu menurut dia, Tuksongo menjadi destinasi wisata orang perkotaan karena kagum dengan konsistensinya.
"Makanya disebut 'mbahnya topeng iteng. Karena memang sudah dari generasi ke generasi gak putus sampai saat ini," jelas dia.
Di sana, ribuan orang bergantung dengan wisata yang tumbuh, karena tak hanya warga dari Tuksongo, tetapi warga sekitarnya.
