Berita Sragen Terbaru
Harga Tanah di Gemolong Makin Gila : Disebut Sragen Pinggiran, Tapi Harga Tanah Nyaris Semahal Solo
Harga tanah di Gemolong naik menggila. Bahkan harga tanah di kawasan yang disebut pinggiran Sragen tersebut mengalahkan harga tanah di Kota Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Ilustrasi: Lahan sawah di Desa Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen yang akan dibangun Politeknik Pariwisata Negeri, Jumat (13/1/2023).
Selain itu, saat ini warga Gemolong juga mulai membuka usaha sendiri.
Berdasarkan data BPS Sragen, ada 17 rumah makan/restoran, 11 pasar, 18 minimarket, dan 32 kelompok pertokoan di Gemolong.
"Perempatan (Gemolong) ke barat juga banyak pabrik, bahkan hanya berjarak 1 km, ada 4 toko ritel disana, sekarang mulai berinovasi mandiri semua," jelasnya.
"Disini angkringan ada yang sudah buka 24 jam, kalau di Sragen jarang," tambahnya.
Karena lahan yang semakin mahal, maka pertumbuhan pembangunan perumahan di Gemolong mulai seret.
"Pertumbuhan perumahan sudah jarang, sawah ditawar Rp 2 miliar hanya diketawain pemiliknya," pungkasnya. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.