Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Respon Bupati Wonogiri Jekek Tahu Minyakita Langka dan Harganya Mahal : Kita Bentuk Tim Pengawasan

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo merespon kenaikan Minyakita yang dialami warga, terutama emak-emak.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Ilustrasi MinyaKita yang dijual di Pasar Kota Wonogiri beberapa waktu lalu. Kini warga kesulitan mencari minyak subsidi itu. Jika ada harganya pun mahal. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Keluh kesah demi keluh kesah mempetanyakan keberadaan Minyakita terus terjadi.

Tak hanya di Kota Solo, Sragen dan Boyolali.

Kini juga terjadi di Kabupaten Wonogiri.

Jika ada, harganya juga di atas harga eceran tertinggi (HET) yang tertera di kemasan.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring bersama dengan pihak-pihak terkait.

Dia menegaskan, pemerintah daerah menjalankan tugas perbantuan dari pemerintah pusat.

Pihaknya tak bisa menentukan harga suatu kebutuhan pokok karena menjadi kewenangan pusat, pihaknya akan melakukan fungsi pengawasan.

"Arti pengawasan di sini, kami akan koordinasi dengan APH (aparat penegak hukum) untuk membentuk tim," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Dear Emak-emak di Sragen : Ada Aturan Baru, Beli Minyakita dan Minyak Goreng Curah Bakal Dibatasi

Baca juga: Gibran Masuk Kandidat Cagub Jakarta Versi PDIP, Ketua PDIP Solo FX Rudy : Kita Tak Salah Mengkader

Joko Sutopo mengatakan tim yang dibentuk itu akan melakukan pengawasan bersama demi mencegah terjadinya penyimpangan.

Pria yang akrab dengan sapaan Jekek itu mencontohkan, bentuk penyimpangan itu adalah penyimpangan harga maupun timbunan barang.

"Agar supply dan demandnya berjalan baik," jelasnya.

Jekek menilai dengan adanya pengawasan itu, tidak ada pihak yang diuntungkan saat hukum pasar berjalan dengan baik.

Sementara itu, terkait animo masyarakat yang tinggi terhadap MinyaKit padahal ada berbagai macam merek minyak goreng, Jekek menilai masyarakat akan segera menyesuaikan.

"Merek saya pikir bukan sesuatu yang utama. Yang paling utama fungsinya," kata dia.

"Fungsi sinergisitas dengan Forkompimda jadi kata kunci dalam meminimalisir penyimpangan di wilayah otoritas pemerintahan kami," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved