Dear Emak-emak di Sragen : Ada Aturan Baru, Beli Minyakita dan Minyak Goreng Curah Bakal Dibatasi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Minyak goreng kini kembali menjadi barang langka.

Di Kabupaten Sragen, dalam kurun waktu sebulan terakhir, pedagang di pasar kesulitan mencari ketersediaan, terutama Minyakita.

Kementerian Perdagangan pun mengeluarkan surat edaran untuk membatasi penjualan minyak goreng curah dan Minyakita.

Aturan tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam Surat Edaran (SE) nomor 3 tahun 2023 yang mengatakan penjualan minyak goreng harus mematuhi DPO dan HET.

Kemudian, penjualan minyak goreng dilarang menggunakan mekanisme bundling dengan produk lainnya.

Selain itu, jumlah penjualan juga diatur, yakni penjualan minyak goreng curah dibatasi 10 kilogram/orang per hari, dan Minyakita dibatasi 2 liter/orang per hari.

Distributor minyak goreng di Sragen, Rosa mengatakan saat ini, tidak ada pembatasan untuk membeli minyak goreng curah.

"Saat ini pembelian minyak goreng curah tidak dibatasi," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/2/2023).

Namun, menurut Rosa, ada syarat untuk membeli Minyakita, yakni harus menunjukkan fotocopy KTP.

"Pembelian Minyakita pakai KTP, yang subsidi dari pemerintah, syaratnya fotocopy KTP," ujarnya.

"Biar pemerintah bisa memantau, kayanya biar tepat sasaran," tambahnya.

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Pasaran Mahal, Distributor di Sragen Bantah Naikkan Harga : Masih Rp 14.000

Baca juga: Langkanya MinyaKita, Minyak Favorit Emak-emak Sudah Rambah Wonogiri : Harganya Lebih Tinggi dari HET

Saat ini, stok minyak goreng curah ditempatnya masih mencukupi.

Hal senada juga disampaikan oleh Pengawas Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Kunto Widyastuti.

Ia mengatakan tidak ada pembatasan minyak goreng curah.