Ditanya Apakah Sempat Bahas Pilgub 2024 saat Semobil Bersama Menpan-RB Azwar Anas, Gibran : Rahasia

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka semobil dengan Menpan-RB Abdullah Azwar Anas.

Itu terjadi setelah mereka menghadiri peresmian 7 mal pelayanan publik (MPP) di Kabupaten Sragen, Senin (20/2/2023).

Mereka berada dalam satu mobil hingga Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) Boyolali selama lebih kurang 1 jam.

Ketika ditanya apakah ada bahasan politik , Gibran memilih untuk tidak membeberkannya.

"Rahasia semua, belum waktunya kita bahas, nanti kita publish (kalau sudah tepat waktunya), ya," ucap dia kepada TribunSolo.com.

Nama Gibran masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta yang dibidik DPD PDI Perjuangan Jakarta.

Namanya bersanding dengan Azwar dan Tri Rismaharini sebagai kandidat yang dijagokan maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.

Menurut Gibran, untuk saat ini, dirinya masih ingin fokus mengurus Kota Solo. Apalagi Kota Solo baru saja dilanda bencana banjir.

Baca juga: Gibran Kunker ke Sragen Bersama Ganjar & Azwar Anas, Pengamat UNS Sebut Ada Peluang Bicara Pilgub

Baca juga: Alasan Gibran ke Sragen Bersama Menpan-RB Azwar Anas & Ganjar: Undangan, Bukan Cek Ombak Pilgub 2024

"Solo baru dapat bencana mosok mengurusi itu. Ngurusi Solo sek. Fokus di Solo," ujar dia.

Gibran mengatakan dirinya dan Azwar lebih memfokuskan pembicaraan terkait dengan pengembangan pelayanan publik di Kota ke depannya.

Ada sebuah rencana pelayanan publik di Solo dibawa ke digital.

"Solo ini pelayanan publiknya mendapat predikat sangat baik, saya mengajukan diri (agar Kota Solo) jadi piloting project MPP Digital," ujar dia.

"Ke depan harus digital semua. Aku Yo Ra ngerti kabupaten-kabupaten pada buat. Padahal trennya ke digital, satu aplikasi," tambahnya.

Solo tentu akan menjadi kota selanjutnya setelah Banyuwangi yang lebih dulu mengeluarkan MPP Digital tahun 2022.

"(Nanti) ada super aps-nya untuk MPP Digital," tutur Gibran.

Gibran mengatakan pelayanan MPP non digital tetap ada untuk memberi layanan kepada pengunjung yang belum familiar dengan aplikasi.

"MPP tetap berfungsi, untuk (mengakomodir) sepuh-sepuh yang belum tahu digital dan belum bisa akses aplikasi," katanya. (*)