Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang

Yono menilai penggabungan ini kurang strategis. Sebab, selain berpindah dari tempat lama, mereka harus menyesuaikan tata letak yang memisahkan.

Tribun Solo / Ahmad Syarifudin
Suasana Pasar Kabangan yang sebentar lagi akan dipindah ke gedung baru Pasar Jongke. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo bakal segera menggabung Pasar Kabangan dengan Pasar Jongke.

Para pedagang Pasar Kabangan akan menempati gedung baru Pasar Jongke yang hampir selesai dibangun.

Baca juga: Di Balik Desain Pasar Jongke Solo Jateng yang Viral Bergaya Mewah, Ternyata Ini Sosok Pencetusnya

Salah satu pedagang Pasar Kabangan, Yono menilai penggabungan ini kurang strategis. Sebab, selain berpindah dari tempat lama, mereka harus menyesuaikan tata letak yang memisahkan antara lapak dan tempat produksi.

“Kalau maunya sih enak di sini. Ya kurang cocok di pasar yang super megah. Ya mudah-mudahan rejekinya tetap ada. Tapi aku pesimis. Kurang memadai,” ungkapnya saat ditemui Sabtu (13/7/2024).

Pemisahan ini membuat alur produksi hingga pemasaran menjadi tidak efisien. Di tempat lama antara produksi dan pemasaran jadi satu. Sedangkan di Pasar Jongke produksi di lantai 3 sedangkan pemasaran di lantai bawahnya.

“Kita kiosnya di bawah pekerjanya butuh material ke lantai 3. Kurang efisien. Handmade kan workshop-nya di atas lantai 3,” tuturnya.

Ia pun mengusulkan ditambah fasilitas lift barang agar alur barang bisa dibuat lebih efisien. Sejauh ini belum ada fasilitas tersebut di gedung baru Pasar Jongke.

“Kalau ada usulan pakai lift barang. Nggak ada (lift barang),” ungkapnya.

Baca juga: Viral Pasar Jongke Solo Jateng Bangunannya Kini Sangat Megah, Warga Solo Ada yang Pro dan Kontra

Selain itu, tempat produksi di lantai 3 menjadi milik bersama.

Menurutnya, masing-masing pedagang memiliki cara bekerja sendiri-sendiri. Ia pun ingin adanya pemisahan tempat produksi antara satu dengan yang lain.

“Kalau dikasih workshop bersama saya kira nggak jalan. Harusnya per individu,” jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved