Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Solo

Kuliner Sragen: Soto Daging Sapi S.Gimo, Jualan Sejak 1975, Jadi Langganan Para Pejabat Hingga Artis

Resepnya tak jauh berbeda dari Soto Girin, namun yang membedakan kuah soto S.Gimo lebih bening dan berwarna kuning.

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Satu porsi soto daging sapi S.Gimo di Sragen, sudah ada sejak tahun 1975, Sabtu (25/2/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Banyak warung soto legendaris di Kabupaten Sragen

Salah satunya warung soto daging sapi S.Gimo di yang beralamat di Jalan Panjaitan nomor 1, Kampung Ringinamon, Kelurahan Sragen Kulon. 

Lokasinya berada di pusat Kota Sragen sehingga warung soto yang sudah ada sejak tahun 1975 itu tak pernah sepi dari pembeli. 

Pemilik soto daging sapi S.Gimo, yakni Sugimo adalah anak dari pemilik soto legendaris di Sragen, yakni Girin. 

Baca juga: Kuliner Solo: Martabak Puspasari, Martabak Legenda Kota Solo yang Sudah Berjualan Sejak 1986

Resepnya tak jauh berbeda dari Soto Girin, namun yang membedakan kuah soto S.Gimo lebih bening dan berwarna kuning.

Satu porsinya disajikan dengan nasi putih hangat, dengan disiram kuah soto pas dan irisan daging sapi. 

Satu porsi soto daging sapi S.Gimo di Sragen, sudah ada sejak tahun 1975, Sabtu (25/2/2023)
Satu porsi soto daging sapi S.Gimo di Sragen, sudah ada sejak tahun 1975, Sabtu (25/2/2023) (TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu)

Soto racikan Sugimo ini begitu melekat di lidah, hingga membuat ketagihan untuk menyantapnya. 

Dan ketika selesai makan, keesokan harinya pingin kembali mencicipi soto legendaris ini. 

Tak khayal, warung soto yang masih sederhana itu, menjadi langganan banyak orang, tak hanya orang biasa, namun juga para pejabat dan artis. 

Baca juga: Kuliner Wonogiri: Pecel Mbah Nemleg di Baturetno, Warung Legendaris yang Sudah Berdiri Sejak 1937

"Bupati sering datang kesini, sudah langganan, selain itu juga almarhum Didi Kempot, Dewi Yul, almarhum Ki Mantep juga sering datang kesini dulu," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/2/2023). 

Sugimo menceritakan awalnya ia hanya membuka warung tenda di pinggir jalan, dan hanya mengandalkan satu meja saja. 

Namun, semakin kesini, soto buatannya semakin diminati oleh pelanggan hingga sekarang.

Menurutnya, ketika hari Jumat hingga Minggu, warung sotonya selalu penuh dengan pembeli. 

Dalam sehari, ratusan porsi terjual habis, dan menghabiskan daging sapi sekitar 10-15 kilogram. 

Baca juga: Kuliner Boyolali: Makan Ala Pedesaan di Kusuma Rasa Pengging, Sensasi Makan di Aliran Sungai

"Satu mangkuk kecil Rp 9.000, kita juga menyediakan yang mangkuk besar sesuai dengan permintaan pelanggan," jelasnya. 

Warung soto daging sapi S.Gimo buka setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga pukul 15.00 WIB, kemudian istirahat sebentar, dan kembali buka hingga pukul 20.00 WIB. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved