Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Solo

Kuliner Wonogiri: Pecel Mbah Nemleg di Baturetno, Warung Legendaris yang Sudah Berdiri Sejak 1937

Pengelola Warung Mbah Nemleg, Sri Sudarsih (62) menceritakan warung itu merupakan peninggalan neneknya.

TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti
Pecel Mbah Nemleg di Baturetno 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Di Wonogiri terdapat banyak kuliner legendaris yang masih eksis walaupun berdiri sejak puluhan tahun lalu. Mempertahankan resep jadi kunci mereka bisa bertahan hingga sekarang.

Salah satunya Warung Mbah Nemleg yang berdiri di Dusun Batu Kidul, Desa/Kecamatan Baturetno, Wonogiri.

Warung yang berdiri sejak tahun 1937 itu punya menu spesial yakni Pecel Empal.

Pengelola Warung Mbah Nemleg, Sri Sudarsih (62) menceritakan warung itu merupakan peninggalan neneknya.

Dulu warung itu hanya sebuah gubug yang berdiri di bawah pohon mangga kweni.

Baca juga: Kuliner Wonogiri: Mie Ayam Topping Steak Ayam di Wonogiren SS, Terjangkau Satu Porsinya Rp 11 Ribu

"Awalnya simbah saya, Mbah Sonojoyo. Dulu berjualan wedhang dan berbagai makanan tradisional di sebuah gubug," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Menurutnya gubug kecil itu awalnya menjadi jujugan para blantik dan pedagang sapi dari wilayah Pacitan, Eromoko, Tirtomoyo dan sejumlah daerah lain di sekitaran Baturetno.

Pecel Mbah Nemleg di Baturetno
Pecel Mbah Nemleg di Baturetno (TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti)

Warung tersebut kemudian dilanjutkan oleh putri Mbah Sonojoyo, yaitu Mbah Katinem atau yang disebut Mbah Nemleg. Sejak saat itu, pecel menjadi menu andalan disana.

"Jaman ibu saya, pelanggan kebanyakan pesan makan pecel pakai empal itu. Sampai saat ini diteruskan, saya tidak meninggalkan khas ibu saya, yakni pecel, terik, empal itu pasti ada," jelasnya.

Menurutnya, tak ada yang membedakan bumbu di Pecel Mbah Nemleg dengan pecel-pecel lain. Hanya saja Pecel Nemleg menggunakan kencur dan jeruk purut yang menjadi khasnya.

Baca juga: Kuliner Solo: Rujak Cingur Prabu, Langganan Selvi Ananda hingga Presiden ke-6 Indonesia SBY

Selain pecel, yang menjadi menu andalan disana adalah teh ginastel, atau teh yang legi panas kenthel (manis, panas dan kental).

"Kuncinya untuk mempertahankan simbah itu di bumbu. Dulu sebelum pandemi ramai banget. Setelah pandemi ini belum pulih seperti dulu.

Warung Mbah Nemleg buka hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.00. Letaknya Pasar Bung Karno Baturetno ke selatan tak lebih dari 1 kilometer.

Soal harga, tak perlu khawatir. Seporsi Pecel Mbah Nemleg yang melegenda itu hanya Rp 5 ribu rupiah, itu sudah termasuk dengan tempe. Disana juga menyediakan berbagai macam bacem, mulai dari tahu, tempe dan telur.

Jika dengan lauk empal atau telur tentu harganya berbeda. Menurut Riri, sapaan akrab Sri Sudarsih harga pecel dengan empal Rp 25 ribu dan sudah termasuk dengan minum. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved