Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Mencicipi Durian Merapi di Kemalang Klaten, Varian Superlokal: Rasanya Legit, Manis, Pahit 

Di Lereng Merapi, ada durian varian super lokal. Rasa durian ini tak kalah dengan durian jenis lainnya. Rasanya manis, legit, dan ada pahitnya.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Potret Durian Merapi, dikenal dengan varian superlokal yang jadi buruan para pecinta durian. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bagi pecinta durian, wajib untuk mencoba durian khas lereng Gunung Merapi

Pasalnya, durian ini memiliki rasa manis dan pahit yang khas, ditambah lagi masa panen durian Merapi ini hampir usai. 

Untuk mencicipinya, pengunjung bisa singgah di Pasar Kembang, Jalan Deles Indah, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten

Bahkan, disana terdapat beberapa kios buah yang hanya menjual durian saja. 

Belakangan, tempat tersebut jadi surga bagi para pencinta durian saat musim panen raya sejak Desember 2022 tahun lalu dan akan berakhir pada Februari 2023 ini. 

Pengunjung berdatangan dari berbagai daerah baik dari dalam hingga luar kota untuk berburu durian merapi yang dikenal dengan varian superlokal. 

Untuk mendapatkan durian, pengunjung cukup merogoh kocek mulai Rp 35 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung ukuran dan kualitas buah. 

Menurut salah seorang karyawan kios Mbak Ning, Joko Untoro, durian hasil lereng gunung Merapi memiliki cita rasa yang khas yaitu legit, manis, pahit, lembut dan dagingnya yang dikenal tebal.

"Menjual durian sudah 12 tahun. Ini yang kita jual buah durian asli lereng Merapi Klaten. Hasil petani lokal," ujar karyawan Kios Durian Mbak Ning, Joko Untoro, Selasa (28/02/2023).

Joko mengungkapkan jika saat ini sudah masuk penghujung musim durian Merapi.

Baca juga: Masuki Masa Panen, Harga Buah Durian Lokal di Karanganyar Turun Hingga Rp20 Ribu per Buah

"Biasanya musimnya Desember sampai Februari, kalau panen rayanya di Januari," jelasnya. 

Berbeda dengan tahun lalu, Joko mengungkapkan jika tahun ini hasil panen sangat melimpah. 

"Kalau tahun lalu berbuah banyak, namun hasilnya tidak maksimal, rasanya hambar. Beda dengan tahun ini, (banyak dan rasanya enak)," ungkapnya. 

Sekitar 15 ribu buah durian hasil panen dari wilayah Kemalang ludes diserbu pembeli setiap hari.

Sementara itu, khusus untuk kios Mbak Ning mampu menjual sekitar 3 ribu buah durian.

Selain varian superlokal, durian varian montong, bawor, manalagi, piti dan brojo luwuk juga ada di Pasar Kembang Klaten yang juga diburu pembeli.

Selain pembeli datang langsung, durian Merapi itu juga dipasarkan hingga ke luar kota seperti Semarang, Jakarta, Solo, Bogor dan Wonogiri. 

Bagi pengunjung yang ingin mencicipi durian di kios tersebut bisa datang sejak pukul 5 pagi hingga jam 8 malam.

Dwi (35) pengunjung asal Jogja, ditemui usai mencicipi durian khas Merapi itu mengaku sudah menjadi pelanggan setia durian tersebut sudah bertahun-tahun..

"Saya sering ke sini, yang saya makan tadi durian superlokal (Merapi) harganya Rp150 ribu," kata dia.

"Rasanya enak, legit dan daging tebal," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved