Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Efek Solo Makin Sesak Wisatawan Mulai Terasa: Harga-harga Jadi Naik, Inflasi Terburuk ke-2 di Jateng

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto membeberkan alasan kenapa inflasi di Kota Bengawan menjadi yang tertinggi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Wisatawan yang tengah mengunjungi Pura Mangkunagaran di Kota Solo. Ternyata ada sebabnya inflasi di Kota Solo menjadi tertinggi kedua di Jawa Tengah (Jateng) setelah Tegal. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ternyata ada sebabnya inflasi di Kota Solo menjadi tertinggi kedua di Jawa Tengah (Jateng) setelah Tegal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto membeberkan, faktor dominan yakni meningkatkan konsumsi bahan pangan.

Di mana konsumsi itu karena disebabkan banyaknya wisatawan yang datang.

"Januari banyak yang datang ke Kota Solo. Itu juga memicu kenaikan harga makanan jadi," terangnya kepada TribunSolo.com, Selasa (7/3/2023).

Lebih lanjut Totok menjelaskan, pada bulan Februari 2023, inflasi di Solo mencapai 0,48 persen.

Jumlah itu meningkat dibanding Januari yang hanya menyentuh 0,32 persen.

Komoditas yang memyumbang inflasi paling besar yakni beras di angka 0,12 persen.

"Perlu kita catat beras tidak hanya di Solo tapi di seluruh Indonesia. Kita tahu ini belum masuk masa panen raya," terangnya.

Baca juga: Daftar Harga Makanan di Makunde Resto Solo Safari: Gado-gado Rp 58 Ribu, Rawon Sumsum Rp 108 Ribu

Baca juga: Perpaduan Unik di Taman Pracima Mangkunagaran: Restoran Mewah & Pohon Beringin Sakral Penuh Misteri

Bahkan cuaca yang mengalami hujan lebat mempengaruhi stok beras.

"Jadi ada masalah di stok beras nasional. Kota Solo juga tidak produksi beras. Bergantung pada daerah lain," tuturnya.

Dia menambahkan, kedua terbesar inflasi sebebkan oleh rokok kretek filter yang menyumbang 0,08 persen.

Hal ini salah satunya disebabkan cukai rokok yang meningkat.

"Di sekitar awal tahun pemerintah menaikkan cukai 10 persen," jelasnya.

Sementara ketiga adalah bawang putih yang menyumbang 0,04 persen.

"Ini juga menjadi masalah nasional," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved