Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Demo Pabrik Aqua di Klaten

Pandangan Pengamat Soal Demo Pabrik Aqua di Klaten: Perlu Audiensi Warga, Perusahaan dan Pemkab

Pengamat berpandangan untuk menyelesaikan konflik antara pabrik Aqua dan warga, perlu ada momen duduk bersama. Harus ada juga pengawasan dari Pemda.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Aksi massa dari AMGA di depan PT TIV di Desa Wangen, Polanharjo, Klaten pada Jumat (17/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keberadaan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merk Aqua di Kabupaten Klaten kini tengah dipersoalkan oleh warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA). 

Beberapa kali, warga sudah menggelar aksi demo untuk menyuarakan keresahan mereka di depan kantor PT. Tirta Investama (PT TIV) yang beralamat di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo.

Dalam aksi tersebut, AMGA menyampaikan beberapa aspirasi, yang mempersoalkan ketersediaan air untuk aktivitas warga, terutama untuk pertanian yang semakin berkurang. 

Selain itu, menurut AMGA, lalu lalang truk pengangkut galon dengan tonase melebihi aturan menyebabkan jalan menjadi cepat rusak. 

AMGA juga menduga sumur kedua yang dibangun belum mengantongi izin operasional formal, serta adanya praktek monopoli korporasi bisnis di dalam manajemen perusahaan, dimana warga sekitar hanya dijadikan buruh saja. 

Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Mulyanto mengatakan, ada beberapa hal yang bisa ditempuh untuk mengatasi persoalan tersebut. 

Menurutnya, langkah yang pertama bisa dengan mencari isi MoU atau surat perjanjian antara pihak Pemerintah Kabupaten dengan perusahaan.

Kemudian, bisa dilakukan pengkajian klausul yang menyatakan bahwa ketika ada permasalahan bisa ditinjau ulang.

Ia juga menyarankan agar masyarakat dengan pihak Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo khususnya, bisa mengadakan audiensi yang melibatkan Pemkab dan Perusahaan. 

"Mencari penyelesaian terbaik yang menguntungkan pihak kedua yang keberatan karena munculnya masalah baru, seperti jalan rusak, debit air untuk pertanian yang semakin berkurang dan lain-lain, sampai pihak perusahaan dapat melaksanakannya," kata Mulyanto saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Lima Tuntutan Masyarakat untuk PT TIV Aqua Klaten, Soroti Soal Eksplorasi Air dan Truk Galon

Selain penyelesaian yang sudah disepakati kedua belah pihak, Mulyanto juga menyarankan agar perusahaan menambah dana Corporate Social Responsibility (CSR). 

Menurutnya, pemberian dana CSR perusahaan sendiri sudah diatur oleh pemerintah. 

Dimana sekian persen keuntungan perusahaan, wajib disalurkan dalam kegiatan CSR. 

Tambahan dana CSR tersebut, bisa membantu menyelesaikan tuntutan para warga yang terdampak. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved