Demo Pabrik Aqua di Klaten
Demo Pabrik Aqua di Klaten, Pengamat Sebut Penambahan Dana CSR Bisa Jadi Penyelesaian Tuntutan Warga
Perusahaan disarankan menambah dana Corporate Social Responsibility untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan tuntutan warga
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Bisa dengan menambah besaran dana CSR, yang dapat digunakan untuk perbaikan kualitas lingkungan dan penyelesaian tuntutan warga setempat," kata Mulyanto.
"Pemberian dana CSR itu aturan pemerintah sebenarnya ada, awalnya memang diperuntukkan bagi BUMN, tetapi perusahaan swasta bisa dinaungi dalam perda di Kabupaten Klaten, hanya saja belum tahu bunyinya seperti apa, tapi intinya sekian persen dari keuntungan perusahaan wajib disalurkan dalam kegiatan CSR," terangnya.
Berdiri sudah 21 tahun, namun ternyata keberadaan pabrik tersebut belum berdampak signifikan untuk perekonomian warga sekitar.
Mulyanto mengatakan warga pernah melayangkan protes sebelumnya.
Protes itu berakhir dengan solusi yang diambil yakni pengambilan 1 liter air dikenakan tarif tertentu untuk diberikan ke desa.
Alhasil, Bumdes Ponggok menjadi lebih maju, karena ada suntikan dana dari perusahaan.
"Hanya saat ini, dampaknya lebih parah dibanding 10 tahun yang lalu, dan perusahaan dimungkinkan kurang transparan dalam mengambil air setiap harinya," jelasnya.
"Jika semakin hari semakin banyak volume air yang diambil, dipastikan kerusakan lingkungan semakin parah," pungkasnya.
Klarifikasi PT Tirta Investama Aqua
Sementara, pihak PT Tirta Investama (PT TIV) perusaahan air minum dalam kemasan merk Aqua buka suara perihal demo dari massa aliansi masyarakat gugat aqua (AMGA) di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
External Communication Manager Danone Aqua, Rony Rusdiansyah mengatakan, pihaknya menegaskan tetap mengutamakan duduk bersama terkait permasalahan yang diungkapkan AMGA.
"Dari kita (PT TIV) tetap mengutamakan duduk bersama, membuka ruang diskusi untuk kemajuan ekonomi, sosial, lingkungan khususnya di Klaten," ujar Rony kepada TribunSolo.com.
Rony juga menjelaskan setidaknya perusahaan Aqua di Klaten sendiri sudah 21 tahun berdiri, dan pihaknya selalu mengikuti regulasi yang ada.
Ia juga mengungkapkan, terkait kendaraan yang beraktivitas di perusahaannya juga sudah dikordinasikan dengan pihak terkait.
"Transportasi (truk) sudah kita koordinasikan dengan dinas terkait, saat ini kami masih mencari solusi bersama," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.