Berita Boyolali Terbaru
Makam Tua di Kateguhan Boyolali Ini Akan Diratakan untuk Tol Solo-Jogja : Dipindah, Tapi Ada Ritual
Ada satu tempat pemakaman umum (TPU) yang terdampak proyek tol Solo-Jogja di Sawit Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO. COM, BOYOLALI - Ada satu tempat pemakaman umum (TPU) yang terdampak proyek tol Solo-Jogja.
TPU itu ada di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Boyolali.
Di sebelah selatannya sudah di berdiri kokoh sebuah box curvert jembatan.
Sedangkan sebelah utaranya sudah mulai di lakukan penimbunan tanah dan berjajar girder untuk jembatan.
Meski sudah terhimpit tol, namun, komplek makam tua itu nampak bersih.
Nampak, sebelum Ramadan ini banyak diziarahi ahliwarisnya.
Makam itu satu-satunya makam di Boyolali yang terterjang tol Solo-Jogja.
Makam tua ini berada di sebelah selatan SMP N 1 Sawit.
Lokasinya ada di wilayah Dukuh Kebon Turi.
Selain warga Kebon Turi, warga Dukuh Banjarejo, RT 14 juga memakamkan warganya yang meninggal di makam itu.
Baca juga: Jokowi Larang Bukber, Pemkab Boyolali Tak Jadi Kelilingi 22 Kecamatan, Tapi Bantuan Tetap Disalurkan
Baca juga: Nasib Pilu Sugiarti di Cawas Klaten : Sering Tidur di Area Makam, Ditemukan Meninggal di Kuburan
Sejak tiga tahun terakhir ini, sejak adanya proyek strategis nasional (PSN) makam itu sudah tak digunakan untuk pemakaman lagi.
"Kalau ada yang meninggal dunia, di makamkan di makam-makam yang lain," kata warga Banjarejo, Joko Sutopo.
Alhasil, makam di dukuh tetangga itu pun menjadi cepat penuh.
Apalagi saat musim Covid-19 lalu, banyak warga yang meninggal dunia.
" Warga yang ketempatan makam itu pun akhirnya juga ngeluh. Karena banyak warga dari luar dukuh yang dimakamkan di dukuhnya," jelasnya.
Pihaknya pun mendesak pemerintah desa untuk segera dapat memindahkan makam ke tempat pemakaman umum yang baru.
Kepala Desa (Kades) Kateguhan, Handoyo mengaku sebenarnya sudah menyiapkan lahan untuk mengganti makam tersebut.
Lahan yang disiapkan untuk makam ini berukuran 60 x 67 meter.
Selain lahan, pihaknya juga sudah membentuk panitia khusus pemindahan makam ini.
"Kami juga sudah hitung semua biaya pemindahan makam. Baik yang untuk syarat rukunnya yang lain-lain termasuk biaya ritual," jelasnya.
Assisten 2, Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengatakan sebenarnya proses kepada ahli warisnya sudah selesai.
Baik untuk pemberian kompensasi maupun Panitia pemindahan makam ini.
Hanya saja, pelaksananya masih menunggu waktu yang tepat.
"Kemarin kan Ruwah (sya'ban) banyak ya yang ziarah," jelasnya
ntuk itu, pemindahan makam ini baru akan dilakukan setelah lebaran idul Fitri nanti.
"Dipindahkannya nanti setelah lebaran biar longgar sekalian. Karena lebaran biasanya juga masih banyak yang ziarah juga," pungkasnya. (*)
Kasus DBD di Boyolali Tembus 188 Kasus per Maret 2024, Kecamatan Karanggede Paling Banyak |
![]() |
---|
Hati-hati, Berkendara di Jalan Solo-Semarang Lebih dari 80 KM per Jam, Bakal Kena Jepret Kamera ETLE |
![]() |
---|
Warga Winong Boyolali Diteror Bau Busuk, Biang Keroknya dari Kolam Limbah TernakĀ |
![]() |
---|
Pekerjaan Tol Solo-Jogja Masih Dikebut, Jalan Fungsional Saat Mudik Lebaran Bakal Lebih Panjang? |
![]() |
---|
Gadis Asal Solo Diterima Kuliah di 10 Universitas Luar Negeri, Persiapannya Hanya Dilakukan Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.