Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nata de Coco Made in Sragen: Paling Diburu saat Ramadan, Setiap Hari Habiskan 1.000 Liter Air Kelapa

Selain kolang-kaling, ada nata de coco asal Kabupaten Sargen yang banyak diburu warga selama Ramadan.

|
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Nata de coco asal Dusun Sukorame, Desa/Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Minggu (26/3/2023). Makanan ini dicari saat Ramadan. 

Dari situ, ia menghasilkan dua varian rasa produk nata de coco, yakni tawar dan manis.

"Untuk yang rasa tawar bisa tahan hingga 1,5 bulan, karena saat pengemasan dia sudah matang dan ditambah air hangat juga, jadi lebih tahan lama," terangnya.

"Yang manis bisa tahan sampai 4 bulan, karena dia juga dicampur gula yang merupakan pengawet makanan alami," imbuhnya.

Produknya banyak dikirim ke agen-agen di pasar lokal Sragen.

Dari agen-agen tersebut, produk nata de coco olahannya bisa dijual hingga ke sekitaran Jawa Tengah.

"Pemasaran di area Pulau Jawa saja, karena inikan berat karena ada air, jadi kemahalan di ongkirnya, kalau di agen-agen itu bisa dijual lagi ke Boyolali, dan sebagainya," jelasnya.

Dalam mengolah nata de coco, memang membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Namun, usahanya itu masih ia pertahankan hingga kini berkat keuletan dan pantang menyerah.

Kemudian, ia juga tidak pelit untuk membagi ilmu kepada pelaku usaha lainnya, hingga produknya masih bertahan selama 24 tahun lamanya.

"Saya usaha 23 tahun nggak pernah berhenti sama sekali, waktu itu masih merintis, saya nggak pernah berhenti, walaupun produk itu belum laku," kata Sri Rahayu.

"Meski begitu saya bikini terus, kalau nanti basi ya di buang, tapi saya terus berusaha, ilmu saya tularkan ke teman-teman saya, intinya kontinuitas harus tetap dijaga," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved