Liputan Properti
Bisnis Properti Tumbuh Pesat di Colomadu, Pengamat Sarankan ke Hunian Vertikal
Pengamat menyarankan agar pembangunan perumahan di kawasan Colomadu dibuat vertikal. Hal ini mempertimbangkan keberadaan lahan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pakar Ekonomi Pembangunan UNS, Lukman Hakim menyarankan agar pemerintah mulai mendorong agar hunian vertikal dikembangkan.
Salah satunya di Colomadu, Karanganyar yang kini sedang banyak digandrungi pengembang.
Meskipun lahan masih cukup luas di Colomadu, kebutuhan ketahanan pangan tidak boleh diabaikan.
"Sekarang masih sporadis. Perumahan tengahnya sawah. Lama-lama sawahnya habis," jelasnya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (27/3/2023).
Menurutnya, hal inilah yang membuat negara ini masih mengandalkan impor bahan pangan terutama beras.
Padahal Indonesia memiliki wilayah yang subur.
"Karena kita harus berhitung sektor pertanian berapa persen. Kalau Colomadu banyak sawah kan untuk ketahanan pangan. Dengan perumahan habis kita mengandalkan impor akhirnya," tuturnya.
Baca juga: Investasi Perumahan di Colomadu Makin Menggoda, Ada Nilai Plus dari Gerbang Tol
Ia mencontohkan Jakarta yang kini sudah mengarah ke hunian vertikal.
Begitu juga dengan kota-kota di negara lain seperti Singapura.
"Kota maju misalkan di Jakarta lama-lama dianjurkan gedung bertingkat untuk perumahan. Di Singapura rumah sudah ke atas semua. Di Colomadu masih dianggap tanahnya luas," jelasnya.
Sejauh ini pengendalian alih fungsi lahan diatur dengan penerapan zona hijau, kuning, ungu, orange, cokelat, dan merah.
Hal ini tertuang dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Zona yang diperbolehkan untuk dibangun pemukiman hanya zona kuning.
Seharusnya kawasan persawahan dan ruang terbuka hijau masuk di zona hijau yang tidak boleh didirikan pemukiman.
"Kalau berlabel hijau kan tidak boleh," terangnya. (*)
Responsif Soal IMB, Hipnu Jateng Apresiasi Pemda di Solo Raya Terkait Kebijakan Bisnis Properti |
![]() |
---|
Alasan Perumahan di Mojolaban Sukoharjo Menjamur : Masih Banyak Zona Kuning, Gentan Sudah Penuh |
![]() |
---|
Perumahan Baru Mulai Bermunculan di Mojolaban, dari Palur Sampai Sapen, Dibanderol Rp250 Juta |
![]() |
---|
Tren Rumah Scandinavian Mulai Rambah Warga Solo Raya, Berkonsep Minimalis Modern dengan Unsur Kayu |
![]() |
---|
Desain Rumah Scandinavian Mulai Diminati di Solo, Tawarkan Kesan Natural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.