Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Kios Tambal Ban di Colomadu Kebakaran: Wagiman Bingung, Burung Murai Titipan Seharga Rp15 Juta Mati

Kebakaran di kios tambal ban Colomadu menyisakan duka, selain ada korban luka bakar. Burung seharga Rp 15 juta juga mati terbakar.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Penanganan kebakaran di Baturan, Colomadu, Karanganyar. Burung titipan seharga Rp15 juta mati terbakar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kebakaran terjadi di kios tambal ban dan kios sayur di Baturan, Colomadu, Karanganyar.

Api timbul akibat bensin yang tumpah ke api saat melakukan penambalan ban motor.

Dua kios terbakar berikut dengan burung murai batu seharga Rp15 juta yang dititipkan di kios tersebut.

Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso atau kerap disapa Edo menjelaskan, burung tersebut merupakan titipan.

Bukan milik Wagiman (53) pemilik kios tambal ban.

"Infonya dititipkan di situ," jelas Edo.

Selain itu, Wagiman juga menderita luka bakar di bagian tangan dan kaki.

"Luka bakar kaki sama tangan. Pak Wagiman terjebak dalam api," tutur Edo.

Sumber kebakaran dari kios tambal ban.

Baca juga: Lebaran Muram Pedagang Pasar Bumirejo di Sukoharjo: Pasar Kebakaran, Lapak Ludes Tak Tersisa

"Waktu itu ada sepeda motor ditambal. Istrinya memasukkan bensin ke botol. Bensinnya ada yang tumpah. Saat tambal ban mau pompa kaya ada letupan akhirnya kebakaran itu," jelas Edo.

Petugas sempat kesulitan mengeluarkan korban dari kobaran api.

"Di depan api di belakang tertutup. Tadi dibukakan dari belakang. Tapi sudah kena luka bakar tangan dan kaki," terangnya.

Selain kios tambal ban, ada pula kios sayur dan buah yang juga ikut terdampak.

"Kios sayur pemilik Mulyono warga Dibal, Ngemplak, Boyolali," tuturnya.

Wagiman merupakan warga Baturan, Colomadu.

Saat ini ia dirawat di RS Panti Waluyo.

"Wagiman korban luka bakar dirawat di RS Panti Waluyo," jelasnya.

Beruntung sebanyak 4 unit Pemadam Kebakaran dari Solo dan Karanganyar segera tiba di lokasi.

Sekitar 30 menit kemudian api sudah bisa padam.

Kelistrikan pun segera ditangani agar tidak menimbulkan korsleting.

"Saya panggil PLN dilokalisir pemutusannya. Ditakutkan ada letupan dari kabel. Tapi sekarang sudah aman," terang Edo.

Pihaknya akan mengusahakan bantuan untuk meringankan beban para korban.

"Nanti dari BPBD memberi bantuan. Ada bantuan dari PMI, Baznas, dan Dinas Sosial tapi biasanya tidak dalam bentuk uang," jelasnya.

Sedangkan untuk Wagiman yang mengalami luka bakar, pihaknya juga akan mengusahakan agar biaya perawatan bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

"Nanti diusahakan dibantu. Kami dengan pemerintah desa saya tanyakan masuk keluarga miskin atau bukan," tuturnya. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved