Kuliner Solo
Kuliner Karanganyar : Sate Padang Pariaman, Dibakar dengan Tempurung Kelapa & Minyak Goreng Bawang
Sate ini menggunakan cabai banyak pada kuah satenya sehingga rasanya pedas, dan menyuguhkan rasa gurih.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Saat ini, Sate Madura sering ditemui di Solo Raya.
Bagaimana dengan Sate Padang, Tribunners?
Di Kabupaten Karanganyar, ada kuliner khas minang dengan sajian makanan sate.
Hidangan sate ini bisa ditemui Sate Padang Ajo Pariaman di Jalan Lawu, tepatnya di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Berry Rahmad (27), pemilik warung tersebut mengatakan hidangan sate yang disajikan beda dengan Sate Madura.
Sate ini menggunakan cabai banyak, pada kuah satenya sehingga rasanya pedas.
"Sate Madura cenderung manis, sedangkan di sini menyuguhkan rasa gurih dan pedas," kata Berry kepada TribunSolo.com, Minggu (16/4/2023).
Berry menuturkan, proses pemasakan hingga menjadi hidangan yang lezat ini bermula dengan daging segar dimasukkan dalan drum besar berisi air.
Berlanjut direbus dua kali agar lunak menggunakan drum dan air yang berbeda.
Kemudian daging diiris-iris dan dilumuri dengan bumbu dan rempah-rempah.
Sementara, air rebusan digunakan sebagai kuah kaldu, bahan membuat kuah sate.
Lalu, kuah kaldu dicampur dengan 19 macam bumbu rempah-rempah yang telah dihaluskan meliputi bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan serai, dan dicampur dengan berbagai macam cabai.
"Seluruh bumbu kemudian dijadikan satu dan dimasak selama 15 menit serta rempah-rempah inilah yang membuat rasa kuah sate menjadi kaya rasa yang melimpah," tutur dia.
Ia mengatakan sate Padang yang disajikan menonjolkan rasa bawang.
Baca juga: Kuliner Karanganyar: Es Teler Kaya Toping di Bos Teler Pasar Klodran, Tambah Legit dengan Durian
Hal ini bisa dilihat dengan cara pembakaran sate padang menggunakan bawang dan minyak goreng bekas habis untuk menggoreng bawang.
Dia mengatakan hidangan sate ini dibakar menggunakan arang dari tempurung kelapa, dan dimakan dalam keadaan hangat.
"Hal ini menambahkan bau harum bawang pada sate kami, " ucap Berry.
Daging yang disajikan dalam Sate Padang Pariaman yaitu, menggunakan daging sapi dan ayam.
Bahkan, hidangan sate ini juga menyajikan jeroan sapi seperti jantung, lidah hingga usus sapi.
"Kuah yang kami sajikan lebih encer dan pedas gurih dari campuran sedikit kacang dan tepung," ungkap Berry.
Dia mengaku sudah berjualan Sate Padang Pariaman sejak tahun 2019.
Kini dia memiliki cabang usaha di Universitas Sebelas Maret Solo.
"Sate Padang Pariaman berbeda dengan Sate Padang Panjang dan Sate Padang Solok, Sate Pariaman kuahnya berwarna merah, sedangkan Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang berwarna kuning," ucap dia.
Harga satu porsi Sate Padang dengan rincian 9 tusuk dan satu lontong seharga Rp 17 ribu.
Sementara, satu Sate Padang spesial dengan rincian lontong dan 12 tusuk dihargai dengan Rp 21 ribu.
"Kami juga sediakan paket setengah porsi dengan 5 tusuk sate dan lontong dengan harga Rp 11 ribu," pungkasnya.
(*)
Sejarah Songgo Buwono, Kudapan yang Kerap Disajikan Acara Pernikahan di Solo dan Sekitarnya |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Bakso dan Mie Ayam Enak di Wonogiri, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Nasi Goreng Enak dan Legendaris di Solo Raya, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Makan Tongseng Enak di Solo Jateng, Jokowi Biasanya Beli di Warung Ini |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Es Legendaris di Solo yang Cocok untuk Pilihan Buka Puasa, Gempol Pleret hingga Dawet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.